Jumat, 06 Agustus 2010

Yang Diinginkan Anak




Satu keinginan yang sudah berkeluarga adalah anak. Hidup menjadi terasa lengkap. Namun anak-anak punya harapan kepada orang tua. Mereka menginginkan orang tua punya waktu luang, mau berbagi, dan sebagainya. Coba perhatikan apa keinginan mereka.

Ada Waktu Luang

Boleh saja sibuk berkarier di luar rumah, karena tujuan bekerja pasti untuk anak. Namun, anak pun menginginkan ada waktu luang baginya. Jadi, pintar-pintarlah membagi waktu. Harus ada kesepakatan dalam menetapkan hari libur, yang itu tak boleh lagi diusik dengan pekerjaan. Manfaatkan dengan optimal waktu libur bersama anak.

Ada Kasih Sayang yang Tercurah

Kebutuhan anak tak hanya kebutuhan fisik. Kasih sayang dan perhatian adalah penting bagi mereka. Bentuk perhatian tidak perlu harus dengan hadiah. Menemaninya belajar atau bermain bersamanya, sudah cukup membuat anak senang.L uangkan waktu istirahat siang untuk menelpon anak sehingga mereka merasa lebih diperhatikan.

Tidak Ada Pertengkaran

Orang tua kadangkala tidak menyadari, saat emosi mereka memuncak, masalah anak dikesampingkan. Secara psikologis, momen itu tidak baik untuk perkembangan anak. Jiwanya tertekan dan ia bingung, siapa yang harus dibela dan disalahkan. Jika persoalan muncul, selesaikan saat anak tidak di rumah atau sedang tidur, sehingga ia tidak melihat atau mendengarkan orangtuanya bertengkar.

Tidak Ada Pilih Kasih

Jangan sesekali membedakan kasih sayang antara anak yang satu dengan anak yang lain. Bagi anak yang di nomor duakan ia akan cemburu. Jangan pernah membuat batasan, yang bungsu harus lebih disayang daripada yang besar. kalau tidak ingin diprotes anak. Bersikaplah adil dalam memberikan kasih sayang.

Ramah Terus

Sikap orangtua yang tidak bersahabat dengan teman-teman si kecil jelas membuat si kecil tidak nyaman. Ini sering terjadi. Meski suasana hati sedang tidak nyaman, cobalah bersikap ramah pada teman-teman si kecil. Ingat anak tak siap menerima perlakuan seperti itu dan akan berontak jika orangtuanya mempermalukannya.

Tepati Janji

Janji adalah utang yang harus ditepati. Jangan memberikan janji pada anak, jika hal itu hanya dimaksudkan dengan bercanda atau tidak bersungguh-sungguh. Jangan sampai orang tua mendapat cap sebagai orangtua pembohong. Jika Anda sudah terlanjur berjanji sebaiknya ditepati. Atau paling tidak, katakanlah bahwa janji itu ditunda dulu untuk sementara waktu, menunggu ada waktu luang yang tepat buat membebaskan dari “hutang” tersebut.

Pintar dan Cekatan

Anak juga menginginkan punya orangtua yang pintar dan cekatan. Tidak perlu harus menjadi seorang profesor, tetapi setiap kali anak bertanya, Anda bisa menjawabnya. Jadi, banyaklah membaca, mendengar, dan menggali sumber informasi dari berbagai sumber bacaan dan ahli. Berburulah pengetahuan agar anak bisa bangga kepada orang tuanya.

Jadi Teman

Hubungan anak dengan orangtua kadang tidak harmonis, karena orangtua sering membuat batasan, tidak mau mengakrabkan diri pada anak dengan alasan agar anak segan. Cobalah agar menata kembali hubungan dengan anak agar lebih akrab. Posisikan diri tak hanya sebagai orangtua saja, tetapi bisa juga sebagai teman baginya.

Mampu Mengatasi Masalah

Seringkali orangtua tidak menyadari sikapnya, dan mengeluh di depan anak. Keluhan bentuknya banyak macamnya, mulai dari masalah keluarga sampai dengan urusan pekerjaan. Padahal itu tidak perlu diketahui anak. Kenapa harus berbagi masalah dengan anak. Apa yang dapat Anda harapkan dari anak yang masih kecil dan pola pikirannya belum luas? Bicarakan masalah Anda dengan pasangan ataupun orang yang lebih tua yang dapat memahami masalah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar