Sabtu, 20 Februari 2010

Hari Ini

Hari ini kumulai hidup
lahir dan kutinggalkan kulit ausku yang dikelupas kegagalan
kulepaskan pakaian yang terkoyak rasa rendah diri

Hari ini kumulai hidup
lahir dan ada jalan hidup yang sarat kesempatan
dan aku tak ingin gagal
Kegagalan yang kubayar dengan perjuangan hidup

Hari ini kubangun kemauan
berdiri di atas pemahaman yang menyulap keraguan menjadi keyakinan
kebulatan tekad, semangat yang tidak setengah-setengah,
yang terjun langsung dan basah kuyup melahirkan kemauan.
bergerak terus agar tidak beku dan memasung langkah

Hari ini kumulai hidup
Lahir dan tidak boleh menangis
Setiap perjuangan pasti butuh pengorbanan
Setiap langkah berharap diridhoi
Setiap derai air mata tergantikan permata Taman Firdaus
Tiap tetes keringat diganti kenikmatan Taman Jannah

Oo, Allah kami
hari ini kubulatkan tekad pengabdian
agar aku Engkau catat sebagai makhlukMu yang berkhidmat
bukan sebagai insan pendurhaka dan suka berputus asa

Zakat itu Bukan Aktifitas Cuci Uang

Oleh Aya Hasna



Luar biasa Kyai kita ini. Hari itu ditolaknya zakat seorang pengusaha kontraktor yang sengaja mendatanginya. Padahal kondisi pesantren yang dikelola Pak Kyai di pelosok Bogor itu sungguh memprihatinkan. Kalaulah saja Pak Kyai mau menerima zakat si pengusaha, maka dua lokal kelas yang lebih mirip kandang ayam itu bisa ditembok.

Tetapi dengan halus Kyai kita itu menampik amplop tebal yang disorongkan pengusaha. Alasannya sederhana saja, Pak Kyai merasa tidak bisa membedakan apakah dana itu berasal dari bagian fee atau mark up proyek.

Benar, Rasulullah Saw telah berpesan, ‘’Bersihkanlah hartamu dengan zakat, dan obatilah sakit kalian dengan bersedekah, dan tolaklah olehmu bencana-bencana itu dengan do’a". (HR. Khatib dari Ibnu Mas’'ud). Tetapi, maksud membersihkan harta adalah menyisihkan sebagian darinya yang bukan menjadi hak si empunya melainkan milik kaum dhuafa (mustahik). Dengan zakat dan sedekah itu, orang Islam diajak untuk membersihkan diri dari dominasi sifat-sifat kebinatangan yang inheren dalam diri setiap insan, semisal bakhil (QS.4:37).

Bakhil, kikir, pelit, medit, koret, kucrit, menjauhkan insan dari surga dan mendekatkannya ke neraka. Hatta, sifat ini dimiliki seorang pakar ibadah sekalipun. Rasulullah SAW berwasiat: “Orang pemurah dekat dengan Allah, manusia, dan dengan surga, serta jauh dari neraka. Orang bakhil jauh dari Allah, manusia, dan jauh dari surga serta dekat dengan neraka. Orang jahil (bodoh) tapi pemurah, lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah yang bakhil” (HR Turmudzi). Jadi, membersihkan harta sama sekali berbeda dengan praktek money laundering.

Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw telah berwasiat, ‘’Sesuatu yang dishadaqahkan seseorang dari yang baik-baik -- dan Allah tidak akan menerima shadaqah kecuali yang baik-- tiada lain shadaqah itu pasti diterima Ar Rahman dengan tangan kanan-Nya; dan jika shadaqah itu berupa sebiji korma, maka akan berkembang dalam tapak tangan Ar Rahman sehingga ia membesar melebihi gunung, sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara mahar atau anak onta.” (HR. Ibnu Majah dan An-Nasai).

Dalam Kitab ‘’Shahih Bukhari’’ terdapat bab khusus yang menguraikan bahwa zakat hanyalah dari harta yang halal dan bersih. Selain baik dari segi kualitas zat, harta ZIS (zakat, infak, sedekah) dipersyaratkan pula baik (halal) dari segi perolehan atau sumber pemilikannya. Bagaimana mungkin ZIS berupa harta haram, sedangkan fungsinya justru untuk membersihkan kekayaan. Ibarat hendak mengepel lantai kotor, tentulah harus digunakan lap yang bersih.

Syekh Taqiyuddin An Nabhani dalam Kitab ‘’Nizhamul Iqtishody fil Islam’’ menjelaskan bahwa syariat Islam telah menetapkan sumber pemilikan harta individu yang sah, yaitu hasil bekerja, warisan, hak hidup (hak individu yang tidak mampu mendapatkan harta untuk memenuhi kebutuhan pokoknya), pemberian negara kepada rakyat, dan perolehan secara cuma-cuma seperti hibah, hadiah, wasiat, diyat, mahar (bagi wanita), serta harta temuan (rikaz).

Kehalalan sumber zakat, mendahului keutamaan kuantitasnya. Ketika Nabi Muhammad Saw menyerukan penghimpunan dana dan logistik untuk mengirim ekspedisi jihad, para sahabat berbondong-bondong datang menyerahkan sebagian hartanya. Di antaranya Abdurrahman bin Auf, yang berkata, ‘’Aku mempunyai uang 4000 dirham. Yang 2000 untuk nafkah keluargaku, 2000 lagi untuk kuinfakkan.’’

‘’Semoga Allah menerima yang engkau infakkan, dan memberkahi yang engkau sisakan untuk keluargamu,’’ sambut Nabi. Lalu datang seorang Anshar membawa dua gantang kurma. ‘’Wahai Rasulallah,’’ katanya sembari menghapus keringat di wajahnya, ‘’aku baru saja mendapat upah dua gantang kurma. Ini yang segantang aku infakkan, sisanya kuberikan untuk keluargaku.’’

Menyaksikan kesederhanaan pemberian orang Anshar itu, orang-orang munafik tertawa terbahak-bahak. ‘’Ho, ho, ho, ini ada orang mau melawan pedang dan tombak dengan segantang kurma,’’ ledek mereka. Nabi murka pada kelakuan munafikin. Bersamaan dengan itu turunlah ayat 79 Surat At Taubah yang mencela perbuatan kaum itu dan memuji pengorbanan sahabat Nabi betapapun sederhananya.

Horoskop dan Nasib Sial

Hukum Tanjiim (Ramalan Bintang)

Allah ta’ala telah berfirman :

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ

“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu jadikan petunjuk arah di kegelapan malam, di darat dan di laut”.

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ

“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang rendah dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu sebagai batu pelempar setan”.

وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ

“Dan bintang-bintang itu ditundukkan (diuntukkan bagimu) dengan perintahNya”.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من اقتبس شعبة من النجوم فقد اقتبس شعبة من السحر زاد ما زاد

“Siapa saja yang mengambil salah satu cabang dari ilmu nujum (perbintangan), sungguh ia telah mengambil salah satu cabang dari ilmu sihir. Semakin bertambah ilmu nujum itu, maka semakin bertambah pula sihir yang ia pelajari”.

إنما أخاف على أمتي التصديق بالنجوم والتكذيب بالقدر وحيف الأئمة

“Sesungguhnya yang aku takutkan dari umatku adalah membenarkan ramalan bintang, mendustakan takdir, dan kesewenang-wenangan para penguasa /pemimpin”.

Ibnu ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma berkata mengenai satu kaum yang sedang menulis riwayat Abu Jaad sambil melihat /memperhatikan bintang :

ما أرى من فعل ذلك له عند الله من خلاق

“Aku tidak pernah melihat orang yang berbuat tersebut di sisi Allah selama ini”.

Qatadah rahimahullahu ta’ala berkata :

خلق الله هذه النجوم لثلاث : زِنة للسماء، ورجومًا للشياطين، وعلامات يُهتدى بها، فمن تأول فيها غير ذلك فقد أخطأ حظه وأضاع نفسه وتكلف ما لا علم له به.

“Allah telah menciptakan bintang untuk tiga hal : perhiasan langit, pelempar syaithan, dan sebagai tanda bagi orang (tersesat) yang ditunjuki dengannya. Siapa saja yang menta’wilkan selain dari ketiga hal tersebut, maka ia telah keliru, merusak diri, dan memperberat-berat terhadap apa yang ia tidak mempuyai pengetahuan tentangnya”.

Hukum Menisbatkan Turunnya Hujan kepada Bintang-bintang

Allah ta’ala telah berfirman :

وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ

“Kamu (mengganti) rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah)”.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أربع في أمتي أمر الجاهلية لا يتركوهن : الفخر بالأحساب والطعن في الأنساب والاستسقاء بالأنواء والنياحة

“Empat perkara yang terdapat pada umatku yang termasuk perbuatan Jahiliyyah, yang tidak ditinggalkan oleh mereka: membanggakan kebesaran leluhur, mencela keturunan, menisbbatkan turunnya hujan kepada bintang-bintang, dan niyahah (meratapi mayit)”.

قال الله تعالى : أصبح من عبادي مؤمن بي وكافر فأما من قال مطرنا بفضل الله ورحمته فذلك مؤمن بي وكافر بالكواكب، وأما من قال : مطرنا بنواء كذا وكذا فذلك كافر بي مؤمن بالكواكب.

“Allah ta’ala telah berfirman : ‘Pagi hari ini di antara hamba-hambaKu ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang mengatakan: ‘Telah turun hujan kepada kita berkat karunia dan rahmat Allah’, maka dia adalah orang yang beriman kepadaKu dan kafir kepada bintang. Adapun orang yang mengatakan: ‘Telah turun hujan kepada kami karena bintang ini dan itu’, maka dia adalah orang yang kafir kepadaKu dan beriman kepada bintang”.

Hukum Thiyarah (Merasa Sial)

Allah ta’ala telah berfirman:

أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ

“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah”.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

لا عدوى ولا طيرة ولا هامة ولا صفر

“Tidak ada ‘adwaa (penularan penyakit), thiyarah, haammah, dan shafar”.

Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

الطيرة شرك الطيرة شرك

“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik”.

Dari Ibnu Mas’ud secara marfu’ menyebutkan:

الطيرة شرك - ثلاثًا - وما منا إلا ولكن الله يذهبه بالتوكل

“Thiyarah itu syirik – beliau mengatakan tiga kali – tidak ada seorang pun dari kita kecuali (telah terjadi dalam dirinya sesuatu dari hal itu), namun Allah menghilangkannya dengan tawakkal”.

إنما الطيرة ما أمضاك أو ردك

“Sesungguhnya thiyarah itu hanyalah yang menjadikan engkau terus melangkah atau mengurungkan niatmu”.

Dan diriwayatkan oleh Ahmad dari hadits ‘Abdullah bin ‘Amr :

من ردته الطير عن حاجته فقد أشرك. قالوا : فما كفاره ذلك ؟ قال : أن تقول : اللهم لا خير إلا خيرك ولا طير إلا طيرك ولا إله غيرك

“Siapa saja yang mengurungkan hajatnya karena tathayyur, maka ia telah berbuat syirik”. Para shahabat bertanya : “Lantas, apa kafarah (penghapus)-nya ?”. Maka beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Hendaknya engkau mengucapkan) : Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang datang dariMu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang datang dariMu, dan tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau”.

Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أصدقها الفأل ولا ترد مسلمًا فإذا رأى أحدكم ما يكره فليقل : اللهم لا يأتي بالحسنات إلا أنت ولا يدفع السيئات إلا أنت ولا حول ولا قوة إلا بك

“Yang paling benar adalah fa’l, dan tathayyur (anggapan sial) itu tidak boleh menghalangi seorang muslim (untuk melakukan sesuatu). Apabila salah seorang di antara kalian melihat sesuatu hal yang tidak disukai, hendaklah ia mengatakan: ‘Ya Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, tidak ada yang dapat menolak keburukan kecuali Engkau, serta tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Engkau”.


---------------------------------------------
[Diambil dari kitab yang berjudul : 200 Suaal wa Jawaab fil-‘Aqiidah oleh Asy-Syaikh Haafidh bin Ahmad Al-Hakamiy, hal. 180 – 184, takhrij : Hilmiy bin Isma’il Ar-Rasyiidiy; Daarul-‘Aqiidah, Cet. 1/1419 H – dengan sedikit perubahan dan tambahan].

Barang Haram pada Masakan China dan Jepang

Pengantar

Bagi penggemar dan pemburu kuliner, ada hal yang perlu diketahui, bahwa pada masakan China dan Jepang ada barang haram yang sesungguhnya tidak boleh dikonsumsi. Bagi kaum Muslimin masalah halal dan haram menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Ada beberapa menu masakan seafood yang biasa dipesan di rumah makan China, yaitu sop ikan, ikan bakar, tumis cah kangkung, baby kaylan, udang goreng tepung, cah taoge ikan asin, sotong goreng tepung, Cap Cay. Pada kuliner Jepang, ada masakan Teriyaki, Shusi, dan bebeapa lagi yang saya tidak ingat, yang selalu dibubuhi bahan yang mengandung alkohol.

Angciu dan Mirin

Umumnya makanan yang dmasak dengan cara ditumis, tak lepas dari angciu (bumbu masakan China yang artinya adalah arak merah). Angciu adalah bahan yang dtambahkan pada masakan yang kandungan alkohol sangat tinggi. Ia bukanlah bahan tambahan atau bumbu. Angciu sendiri dalam bahasa China adalah arak merah. Arak adalah jenis khamar yang kadar alkoholnya tinggi. Seandainya ingin makan di restaurant yang menghadirkan makanan tersebut di atas, pastikan mereka tidak menggunakan arak tersebut.

Biasanya ciri-ciri rumah makan yang menggunakan angciu pada saat memasak akan timbul nyala api yang cukup besar. Ada yang berdalih bahwa bumbu yang ditambahkan hanya sedikit. Selain itu mereka katakan bahwa angciu itu akan habis terbakar, tidak ada lagi bahan angciu di dalam masakan tersebut. Ini tidak mengharamkan makanan tersebut. Tetapi tidak ada ayat Al Qur’aan yg menyebutkan bahwa boleh ataupun halal mengkonsumsi alkohol kalau sedikit saja.

Pengganti Angciu dan Mirin

Penggunaan angciu biasanya sekedar pembangkit aroma, karena angciunya terbakar dan membakar masakannya, agar masakan tersebut tercium kelezatannya. Karena tujuannya seperti itu, sudah banyak rumah makan dan koki yang sadar akan kehalalan. Mereka menggantikan peran angciu dengan air jahe segar atau bisa juga kecap asin yang ditambah dengan perasan air jeruk nipis atau lemon.

Pada restaurant jepang, mereka menggunakan mirin atau sake (sejenis arak) pada bumbu masakan. Restaurant jepang selalu membubuhkan bumbu mirin ini. Restaurant Jepang yang belum mendapatkan sertifikat halal, kebanyakan masih menggunakan bumbu ini.

Masakan China yang dihidangkan di rumah makan pinggir jalan /pujasera ataupun food court, mereka mengakalinya dengan bumbu-bumbu alami yang lain. Pada masakan jepang agak sulit. karena masakannya jarang dikonsumsi khalayak ramai. Sementara seafood masakan China sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Budaya masakan China sudah mendarah daging di Indonesia. Bahkan di daerah-daerah punya menu masakan yang berbeda-beda. Juga, masakan seafood ala China ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga penyajiannya pun juga berbeda-beda.

Beberapa Alternatif Bahan Pengganti

Bagi ibu-ibu yang sudah terlanjur cinta kepada kuliner masakan China dan Jepang tetapi selama ini tidak tahu bahwa pada masakan tersebut tercampur barang haram, di bawah ini ada alternatif pengganti. Dengan demikian, kita masih bisa menikmatinya dengan perasaan tenteram.

Ang Ciu : Alternatifnya adalah campuran kecap asin dan perasan jeruk limau.
Mirin : Alternatifnya adalah jus anggur yang dicampur dengan perasan air jeruk lemon.
Red Wine : Alternatifnya adalah jus anggur, jus Crannberry dan jus tomat.
Bourbon : Alternatifnya adalah ekstrak vanilla, jus Crannberry atau jus anggur.
Brandy : Alternatifnya adalah sirup buah Cerry atau selai Cerry.
Muscat : Alternatifnya adalah jus anggur yang ditambah dengan air dan gula putih.
Vodka : Alternatifnya adalah sari buah apel atau jus anggur dicampur dengan perasan jeruk nipis.
White brandy : Alternatifnya adalah anggur, sari buah apel, kaldu sayuran maupun air biasa.
Apple Brandy : Alternatifnya adalah jus apel tanpa pemanis

Selasa, 16 Februari 2010

Metode Perubahan Sistem Kehidupan

Pengantar

Kondisi negeri ini kian rusak. Semrawut. Korupsi marak, kendati slogan terus diteriakkan. Ironisnya, institusi penegak hukum yang harusnya membabat korupsi justru menjadi sarang koruptor. Mafia hukum dan peradilan menjadi keniscayaan. Kapan rakyat hidup tenteram? Keadilan bisa tegak? Kezaliman lenyap? Mana mungkin itu terjadi bila hukum dan aparatnya bermasalah. Kesemrawutan itu terjadi pada semua sektor kehidupan. Semua bermasalah. Sejauh mata memandang, yang ada adalah hamparan masalah.

Gerah menyaksikan semua itu. Rusaknya kondisi masyarakat menghendaki adanya tuntutan adanya sebuah perubahan. Tetapi jika ditanyakan arah perubahan yang diinginkan dan bagaimana cara melakukan perubahan, jawabannya bervariasi. Ada dua tuntutan yang sering digadang-gadangkan orang: Ganti pemimpin, dan ganti sistem kehidupan. Aksi pun marak dilakukan di jalanan. Ada yang bermartabat. Ada juga aksi yang sangat radikal. Ada yang sekadar yel-yel sampai yang anarkhis merusak.

Acuan dan Teladan

Rasulullah SAW wajib diteladani. Ia panutan terbaik dalam segala hal, termasuk dalam melakukan perubahan pada masyarakat (QS Al Ahzaab 21).

"Katakanlah: inilah jalanku, yang kuserukan dengan terang benderang, yang di dalamnya ikut bersama orang-orang yang mengikutiku di belakangnya" (TQS Yusuf [12]: 108)

Menurut al-Asy Syaukani, ini dalil (wajib) meneladani Rasulullah Saw dalam berdakwah, mengesakan Allah dan beramal sebagaimana yang telah disyariatkan. Dalam sirah Nabawiyah dan sejarah Islam, tergambar dengan terang benderang gambaran umum metode perubahan yang ditempuh Rasulullah Saw. Kita lantas menyaksikan perubahan masyarakat Arab yang tadinya Jahiliyyah menjadi masyarakat yang Islami.

1. Perubahan Berbasis Ideologi

Wahyu Allah SWT yang turun kepada Nabi Saw mengatur semua perkara. Ia menjadi pedoman hidup yang wajib diamalkan. Wahyu itu adalah ideologik, yang merupakan ide dasar (aqidah) dan yang mengatur berbagai sistem kehidupan yang tegak di atasnya (syariah).

Ideologi adalah konsep dan metode yang harus dibumikan. Usaha mewujudkan ideologi tersebut adalah dengan mendirikan sebuah lembaga yang disebut negara. Inilah perubahan yang diusung Rasul dan para sahabat, membumikan ideologi tersebut di tengah-tengah masyarakat dengan jalan menegakkan daulah Islam.

2. Mendirikan Partai Politik

Membumikan ideologi bukanlah perkara mudah. Rasulullah Saw tidak hanya mengajak satu demi satu masyarakat Arab. Namun lebih dari itu, mereka yang beriman itu kemudian diorganisir dan digerakkan secara sistematis yang berpusat di rumah Arqam bin Abu al-Arqam.

Beberapa ayat Makkiyah membuktikan bahwa Rasulullah Saw berdakwah dalam bentuk jamaah (lihat QS al-Syuara' [26]: 215; QS.Yusuf [12]: 183). Ini adalah kelompok berbasis pemikiran yang itu diyakini oleh anggotanya. Inilah definisi partai politik, yaitu Kelompok (jamaah) yang pemimpinnya adalah Rasulullah Saw. Ada kumpulan orang dalam bentuk jamaah, ada pemikiran yang diusung dan diyakini oleh jamaah, dan ada tujuan akhir yang ingin digapai, yaitu Daulah Islam.

3. Kaderisasi

Rasulullah Saw mempersiapkan kader partai yang nota bene adalah para sahabat beliau, terus menerus dibina tanpa henti hingga terbentuk kepribadian Islam pada diri mereka. Mereka mengamalkan apa yang telah diajarkan. Rasulullah juga mengutus orang-orang tertentu untuk mengajari Alquran bagi yang baru masuk Islam. Khabbab bin al-Arat, seorang sahabat, ditugasi mengajari Zainab binti Khattab dan suaminya, Said, untuk memahami Alquran.

Kurang lebih tiga tahun, sampai kelompok itu masuk ke tahap berinteraksi dengan masyarakat secara terbuka, jumlahnya hanya 40 orang pria di tambah dengan tiga wanita orang. Rata-rata dalam sebulan hanya ada satu hingga dua orang yang masuk Islam.

Dari rumah al-Arqam sampai beliau berada di Shafa, jumlah mereka mencapai 40 laki-laki Muslim. Orang yang terakhir masuk Islam adalah Umar bin Khattab. Tatkala jumlah mereka mencapai 40 orang, mereka keluar menemui orang-orang musyrik. Inilah dakwah terbuka, berinteraksi dengan masyarakat luas (HR. al-Hakim dan menurutnya shahih).

4. Mempersiapkan Masyarakat Berbasis Ideologi

Pelaku utama aktivitas ini adalah para sahabat yang sebelumnya telah dipersiapkan dengan matang. Rasulullah Saw membatasi kegiatannya pada tataran pemikiran, yaitu menjelaskan kebatilan pemikiran yang diusung dan dipraktekkan masyarakat Arab dan menanamkan kebenaran ideologi Islam.

Meski sesembahan merajalela di sekitar Ka'bah, beliau tetap mendiamkannya, termasuk dalam masalah-masalah sosial seperti kemiskinan. Ini proses paling berat dan sangat menentukan. Rasulullah Saw dan para sahabat berhadapan dengan pemikiran yang rusak, juga dihadapkan resistensi dari penganut pemikiran tersebut, termasuk pemimpin politik mereka.

Pertarungan pemikiran dan serangan politik terhadap pembesar-pembesar tersebut gencar dilakukan meski harus menerima perlakuan kejam. Fase ini disebut sebagai “Tafâ'ul Ma'a al-Ummah” (berinteraksi dengan umat).

5. Mencari Dukungan (Thalab Al Nushrah)

Upaya mencari dukungan kekuasaan (thalab al-nushrah) dari para pemimpin masyarakat terus dilakukan Rasulullah Saw. Beliau tidak membatasi diri dalam mensosialisasikan idenya. Ada saatnya beliau aktif melakukan pendekatan kepada para penguasa Arab di masa itu. Rasulullah Saw mengajak pembesar Qurays memeluk Islam. Rasul juga aktif mendakwahi qabilah-qabilah lainnya, khususnya ketika musim haji tiba.

Catatan Ibnu Sa'ad menunjukkan setidaknya Rasulullah menyambangi 15 kabilah Arab meski tak satupun dari mereka bersedia beriman dan mendukung beliau. Qabilah-qabilah itu antara lain adalah Bani Amir bin Sha'shaah, Bani Nadhir, Bani Hanifah, dan Bani Baqa. Beliau terus bergerak hingga Allah mempertemukannya dengan suku Auz dan Khazaj. Menurut Ibnu Khalil, metode thalab al-nushrah terus dilakukan Rasulullah Saw secara konsisten meski menghadapi berbagai kesulitan. Ini menunjukkan bahwa aktifitas tersebut adalah wajib dalam tahapan dakwah.

6. Menerapkan Ideologi Islam dalam Pemerintahan

Setelah mendapatkan dukungan dari pemuka Auz dan Khazraj, Rasulullah Saw kemudian mengutus Mus'hab untuk mengawal proses penyiapan masyarakat Madinah. Setalah masyarakat Madinah dianggap siap, beliau dan kaum Muslim Makkah hijrah ke Madinah yang sekaligus menjadi awal tegaknya negara Islam. Islam dan segala sesuatunya kemudian diterapkan secara menyeluruh dan tidak lagi sebatas wacana. Lalu dakwah dan jihad dilakukan ke seluruh jazirah Arab, digencarkan secara agresif termasuk ke Mekkah.

Penutup (Bukan Sekadar Berubah)

Inilah aktivitas lengkap Rasulullah Saw dalam rangka menegakkan daulah Islam. Itu sudah dilakukan 14 abad yang lalu, namun tetap relevan hingga kini bahkan hingga hari Kiamat. Ini merupakan hukum syara' yang tak berubah dan wajib dipedomani oleh umat Islam.

Metode perjuangan lain seperti reformasi, people power hingga revolusi berdarah dari sisi pergantian kekuasaan, memang dapat saja berhasil. Namun ia bukan perubahan yang digariskan oleh syara'. Patut dicatat, perubahan yang dikehendaki saat ini bukan sekadar perubahan figur. Namun juga perubahan sistem secara total, di samping perubahan pemahaman, standardisasi (amal dan pemikiran) dan mengenyahkan sistem kapitalisme dari benak masyarakat untuk kemudian memegang erat ideologi Islam.

Perubahan yang mengikuti tuntunan Rasulullah Saw merupakan sebuah kewajiban. Mengabaikan metode tersebut tidak hanya akan gagal namun juga akan menuai sengsara dan dosa (QS an-Nur [2]: 63). Wal-Lâh a'lam bi al-shawâb []

Bidadari

Pengantar

Heran, memang, tapi itu nyata. Seseorang yang dengan mudahnya melepas kerudung dan jilbabnya, merasa enjoy mempertontonkan aurtatnya. Entahlah, dia punya alasan apa: kepuasan pribadi, materi, popularitas, yang semuanya berujung pada nafsu yang tak terbelenggu.

Wahai kaum bapak, jangan tergoda. Nun di Taman Firdaus sana, sudah menunggu makhluk yang begitu cantik, kecantikannya tak terbayangkan. Belum pernah seorang pun kita ini melihat makhluk secantik itu. Itulah bidadari. Mereka sangat pemalu dan terjaga segala sesuatunya. Kecantikan mereka hanya akan dinikmati oleh suami-suami mereka di Taman Jannah itu.

Kayak Apa Sih Bidadari Itu?

Di bawah ini akan disebutkan profil mereka, yang mudah-mudahan membuat kaum bapak tidak mudah tergoda dengan bidadari dunia, yang demi Allah, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang ada di Taman Firdaus itu.

1. Tubuhnya Bercahaya dan Harum

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari Taman Firdaus itu turun ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan sinarnya itu memenuhi antara langit dan bumi, dan dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita Firdaus itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Cantik

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rombongan yang pertama masuk surga adalah mereka yang wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti kemilau bintang di langit. Masing-masing di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ

“Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)

Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti ‘ain adalah wanita yang memiliki mata-mata yang indah.

Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat hitam.

3. Sopan dan Pemalu

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada tiga tempat di Al-Qur’an, yaitu:

“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)

“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan sangat jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat: 48)

“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain.

4. Kulitnya Putih Bersih

Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58)

al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan.

Allah juga menyatakan,“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)

Mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.

Itulah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di surga. Bagaimanapun gambaran yang diberikan, manusia tidak akan bisa membayangkan bagaimana keadaan realnya. Sesuatu yang berada di surga adalah sesuatu yang tidak /belum pernah kita lihat di dunia ini.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari lebih baik daripada wanita biasa di surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lagi pula, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,

“Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli itu?”

Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka dibalut kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)

Penutup

Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan yang seharusnya membuat kita, wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa menjadi wanita penghuni surga. Nah, tinggal lagi, apakah kita mau berusaha menjadi salah satu dari wanita penghuni surga?


________________________________

Maraji’:
Mukhtashor al Hadi al-Arwah ila al Bilad al-Afrah (Tamasya Taman ke Firdaus) (dalam bentuk terj), Oleh Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah.

Bekerja

Pengantar

Ikhlas dan sungguh-sungguh adalah kunci sukses bekerja. ''Be enjoy and relax'' dalam menjalani pekerjaan. Bekerja di bawah tekanan akan menguras power dan stamina.

Mengapa harus bekerja, adalah pertanyaan sederhana namun dalam maknanya. Ketika sedang menyelesaikan pekerjaan, kita dihadapkan pada pertanyaan, “Apa yang saya lakukan? Mengapa saya di sini dan harus bekerja? Cobalah pikirkan jika dalam 24 jam orang tidak perlu bekerja.

Mereka bekerja karena ingin memperoleh upah (uang). Jika uang bisa tumbuh dari pohon, atau setiap minggu ada hujan uang, sehingga setiap orang tidak kekurangan uang, sehingga orang bisa membeli apapun yang diinginkan. Lalu apakah orang masih perlu bekerja?

Kalau orang tidak perlu bekerja untuk mencari uang, lalu ketika kita ingin membeli sesuatu, siapa yang akan bekerja menjadi penjual, karena semua orang sudah berkecukupan uangnya. Naik pesawat mau berlibur ke luar kota, siapa yang menjadi pilotnya, dan siapa yang akan menjadi pramugari yang memberikan senyum manis, kalau semua orang tidak perlu uang?

Bekerja dengan Tujuan dan Saling Membutuhkan

Marilah melihat ke sekeliling kita. Ada komputer atau gadget lain untuk mengakses halaman ini. Tulisan ini dibuat dengan menggunakan komputer. Ahli komputer membuat komputer karena tidak semua orang bisa membuat komputer. Setiap orang memiliki kemampuan. Tidak ada yang bisa segalanya. Karena itu, kita bergantung dan memerlukan orang.

Bisa jadi orang bisa melakukan apa saja. Tetapi apakah punya waktu melakukannya? Menanam padi, membangun rumah, merakit komputer, membuat traktor, membuat mebeler, membuat kasur, menjahit pakaian, memasak, bisakah dalam waktu bersamaan? Petani belum tentu bisa membuat cangkul. Pandai besi belum tentu bisa menanam padi.

Orang bekerja adalah karena orang lain tidak melakukan segala hal. Memang harus ada pertukaran /exchange. Bekerja adalah aksi yang dilakukan agar orang terpenuhi kebutuhan buat diri dan orang lain. Ada upah diberikan untuk melakukan sesuatu yang kita perlukan. Demikian juga, kita melakukan sesuatu (bekerja) kepada orang lain untuk mendapatkan upah pula. Dari pemahaman dan pendalaman yang lebih lanjut ada beberapa alasan mengapa kita bekerja:

1. Merasa spesial bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang lain.
2. Berguna dan diperlukan orang.
3. Usaha untuk mencukupi kebutuhan sandang, papan, pangan, dan lifestyle.

Bekerjalah

Ada dampak bekerja yang menyenangkan bila itu dilakukan. Ia adalah semua hal yang membuat setiap manusia menyenanginya. Upah (uang) adalah salah satu akibat yang berjalan di belakang pekerjaan kita. Perhatikan perolehan kita bila bekerja:

• Spesifik memberdayakan kemampuan dan pengetahuan.
• Merasa berguna buat orang
• Menyibukkan diri dan mengisi waktu
• Proses kreatifitas
• Aktifitas atau tugas rutin
• Bertemu banyak orang
• Menemukan hal baru dan belajar lebih banyak
• Menikmati karya sendiri
• Tanda bertanggungjawab
• Mempengaruhi dan memberi wibawa diri dan orang lain
• Memberi peluang memiliki relasi yang lebih banyak
• Menolong orang lain
• Memperoleh imbalan (upah)
• Aktifitas fisik
• Memberikan kontribusi untuk masyarakat
• Mengatur jadual dan waktu aktifitas
• Memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga
• Peluang untuk berkembang
• Bisa dikenal dan disukai orang

Penutup

Banyak sekali alasan orang kenapa harus bekerja. Bayangkan bila tidak bekerja, walaupun tidak memerlukan uang karena cukup (dari warisan atau dari dividen saham, atau bunga deposito), tetapi tetap saja orang berusaha mencari kesibukan, entah itu jalan-jalan, berenang, berbincang-bincang dengan teman atau melakukan aktivitas. Bisa jadi anda membaca tulisan saya ini karena sedang tidak ada kerjaan, atau mengisi waktu dan mencari hiburan. Bekerjalah. Jadikanlah setiap atifitas hidup Anda berguna.

Kata Allah SWT, “Bekerjalah, maka Allah, Rasul, dan orang-orang Mukmin akan melihat hasilnya”. Jadi, bekerjalah dengan sungguh-sungguh, nanti Allah SWT dan orang-orang akan melihat dan menghargai kita. Kita boleh bertanya, apa jadinya bila uang tidak diperlukan dan semua serba gratis. Tidak perlu bayar listrik, telepon, internet, bensin, motor gratis, pakaian, rumah, makanan dan sebagainya serba gratis, lalu apa peran dari uang?

Bila sistem kehidupan berjalan normal, semua serba gratis karena negara menjamin semua kebutuhan warganya, maka tidak ada pekerjaan lain selalin setiap orang akan dipacu untuk bekerja dan menghasilkan karya untuk diri dan orang lain. Itulah yang pernah terjadi berabad-abad yang lalu, kala dunia diatur oleh sistem Islam. Ada Hadlarah (sistem kehidupan) dan Mahdaniyah (budaya dan hasil-hasilnya) yang berlaku di sana. Kita merindukan hal itu kembali. Bukankah sistem kehidupan yang sekarang adalah kacau balau dan telah berhasil menyengsarakan masyarakat?

Merasakan Sunyi

Hari ini aku merasakan deraan sunyi. Terasa hampa. Ada yang hilang entah ke mana dan mengembara ke tempat yang jauh entah di mana. Berasa tersiksa. Malam terjaga. Rasanya tak seorang pun mau memahami perasaanku. Tidak ada tempat untuk berkongsi cerita dan duka, apalagi berkongsi rasa. Semakin tersiksa dan tanpa makna. Itulah yang kurasakan.

Ketika tersadar dari mimpi dan termanggu dalam sunyi, ternyata Allah SWT ada dan selalu memantau dan menemani dengan kasih sayangNya. Dia menemaniku tidur dan menjagaku ketika jiwa ini lagi lemah. Kesadaran itu adalah keyakinan bahwa Allah itu ada dan namaNya terpatri di sanubari. Itulah bentuk kecil mengimani dan mencintaiNya dengan sepenuh jiwa. Itulah kesadaranku. Allah SWT telah memberikan kepadaku begitu banyak nikmat dan anugerah. Maka nikmat Allah yang mana lagi yang aku dustakan?

Dia telah membuat hati yang muram ini menjadi tenang. Yang suram menjadi bercahaya dan yang kerdil menjadi raksasa. Tak layak rasanya aku larut dalam kesedihan. Boleh jadi Allah SWT memberikan rasa sepi itu untuk menguji seberapa besar cintaku. Sehingga justru dalam sepi itu aku mampu untuk khusyuk mendekatiNya

“Sesungguhnya orang mukmin itu luar biasa. Seluruh perkara hidupnya adalah baik baginya. Ketika mendapat kemudahan ia bersyukur.Itu baik baginya. Bila ia ditimpa kesulitan, dia bersabar. Itu juga baik baginya” (Al Hadits).

Bilamana

Bilamana Allah mengambil nyawa kita
malakul maut mendatangi dan menjemput paksa
jasad ditinggalkan oleh ruh
kematian merenggut dan membuyarkan segalanya
ajal menghentikan kenikmatan hidup
saat keranda jenasah diusung diiringi tangisan
ketika badan tanpa nyawa menuju ke liang kubur

Bisa jadi kita sedang asik merajut dosa dan merenda maksiat
Atau sedang di puncak gairah bersama selingkuhan
atau sedang sakauw dengan putaw
berjalan di kegelapan tanpa arah
mengumpatnya, alergi dan benci terhadap kebenaran
bahkan bernafsu membungkam penyerunya
tidak pernah mengingat dan terbiasa menantangNya
betah menjahit hasad, menyebar kedengkian dan kebencian

Oh, anak manusia
bekalmu tidak pernah kau miliki
sementara dosa telah membumbung sebanyak gunung
dan alam keabadian itu telah menanti di sana

Dioxin pada Pembalut Wanita

Pengantar

Yakinkah Anda bahwa pembalut wanita telah aman dipakai? Ternyata dari sekian banyak pembalut yang beredar, hampir seluruhnya tidak aman dan mengandung racun.
Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim NO.1 di dunia. Dari sekitar 62%, salah satu penyebabnya adalah penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas.

Di RSCM, ada lebih dari 400 pasien kanker leher rahim baru setiap tahunnya. Ini baru dari satu rumah sakit. Kematian akibat kanker serviks sekitar 66%. Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut. Ini terjadi karena tingkat kesadaran deteksi dini masih rendah. Luar biasa, bahwa setiap satu jam ada penambahan penderita kanker mulut rahim di Indonesia.

Memakai Pembalut Beracun

Daerah kewanitaan selama ini ternyata secara tidak sengaja telah kita racuni. Jangan terkejut bahwa pembalut yang biasa kita pakai ternyata terbuat dari kertas /sampah daur ulang dan itu mengandung Dioxin.

Di Amerika Serikat, Konggres (DPR) sudah membuat undang-undang pelarangan pemakaian pemutih pada pembalut dan pemakaian bahan daur ulang. Di beberapa negara maju pembalut semacam ini juga sudah dilarang beredar.

Di Indonesia kita tidak diinformasikan tentang bahaya tersebut, dan industri pembalut tetap menjual produk mereka dengan harga yang sangat murah dan berkwalitas rendah karena tidak memakai bahan kapas melainkan berbahan dasar sampah kertas daur ulang dan pemutih.

Pembalut wanita merupakan benda yang sangat vital bagi kaum hawa bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok ketika seorang wanita sedang menstruasi. Tanpa disadari, ternyata justru menjadi salah satu penyebab penyakit kewanitaan dengan ditemukannya zat Dioxin pada benda sahabat wanita itu. Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO Dioxin adalah salah penyebab penyakit kanker.

Bagaimana Dioxin Menyebabkan Kanker

Dioxin adalah salah satu bahan dalam proses bleaching (pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad dan diapers. Bagaima Dioxin tersebut bisa meresap ke dalam rahim? Coba simak keterangan di bawah ini.

Bila darah haid (biasanya panas) jatuh ke permukaan pembalut, maka zat dioxin dilepaskan melalui proses penguapan. Uap ini akan mengenai permukaan vagina, kemudian diserap ke dalam rahim melalui saluran serviks, lalu masuk ke uterus, melalui tuba fallopii dan berakhir di ovarium. Dalam proses ini muncullah beberapa kemungkinan: gatal-gatal, kanker mulut rahim, myoma uteri, kista ovarium, dan gangguan lainnya.

Coba Diuji

Untuk menguji apakah pembalut wanita tersebut terbuat dari pulp/kertas daur ulang, lakukan sebagai berikut:

1. Beli sampel di lapangan (merek apapun)
2. Siapkan segelas air minum bersih
3. Sobek produk pembalut itu, lalu ambil bagian inti dalamnya.
4. Celupkan lembaran inti pembalut Anda dan ke dalam air, lalu aduk dengan sumpit.
5. Lihat perubahan warna air.

Bila dalam proses pembuatannya higienis dan bersih, air akan tetap jernih. Kemudian bila ternyata hancur dan airnya keruh, berarti Anda telah menggunakan produk yang tidak berkualitas, dan itu banyak mengandung pemutih (yang di dalamnya banyak mengandung Dioxin).

Penyakit Kanker

Cara Pandang Terbaik terhadap Penyakit Mematikan Itu



Pengantar


Sejak dulu orang hanya mengetahui bahwa satu-satunya cara mencoba dan menghilangkan penyakit kanker adalah dengan jalan kemoterapi. Tetapi sesungguhnya masih ada cara lain: Ada cara alternatif.

Penyakit kanker adalah pembunuh yang sangat menyakitkan. Selain itu, sudah umum diketahui bahwa pengobatan kanker adalah pengobatan yang paling mahal, bisa menghabiskan uang hingga puluhan bahkan ratusan juta.

Adalah bijak bagi kita lebih awal mengetahui apa penyakit kanker itu, apa yang seharusnay dilakukan bila kita sudah mengidap penyakit tersebut, ke mana kita harus pergi untuk mengobatinya, dan hal-hal lain yang perlu dilakukan. Di bawah ini akan diuraikan hal-hal yang perlu diketahui oleh siapa saja, sehubungan dengan penyakit kanker tersebut.

Apa itu Sel Kanker?

Setiap makhluk hidup (manusia dan hewan) mempunyai sel-sel kanker. Sel kanker tidak akan tampak pada pemeriksaan standar sampai sel-sel tersebut berkembang biak hingga berjumlah jutaan sel kanker.

Pada saat dokter memberitahu pasien bahwa 'tidak ada lagi sel kankernya’ setelah penderita menjalani pengobatan, itu artinya pemeriksaan yang dilakukan sudah tidak dapat mendeteksi sel-sel kankernya. Sel-selnya sudah berada di bawah ukuran /jumlah yang dapat terdeteksi. Sel kanker tumbuh antara 6 sampai 10 kali dalam kehidupan manusia.

Pada saat kekebalan tubuh dalam kondisi baik (tinggi), sel-sel kanker dapat dihancurkan dan dicegah tumbuh, sehingga tidak dapat bertambah banyak untuk membentuk tumor.

Malnutrisi

Seseorang yang menderita kanker, sesungguhnya orang tersebut mengalami kekurangan nutrisi tertentu. Ini dapat terjadi karena faktor genetika, lingkungan, makanan dan cara hidup.

Menanggulangi kekurangan nutrisi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dapat ditempuh dengan cara mengubah pola diet (cara makan) dan menambahkan asupan suplemen makanan tertentu.

Pengobatan Kontraproduktif

Pengobatan dengan cara kemoterapi memang dapat meracuni sel kanker yang bertumbuh cepat. Namun pada saat yang sama ia juga menghancurkan pertumbuhan sel sehat yang ada dalam tulang sumsum, saluran pencernaan, dan organ tubuh lainnya, dan menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, jantung, paru, dan lain-lain.

Pada pengobatan dengan menggunakan sinar radiasi, yang juga ditujukan menghancurkan sel kanker, ia juga menyebabkan luka bakar, meninggalkan bekas luka, dan merusak sel sehat, jaringan ikat (tissues), dan organ tubuh yang sehat.

Pengobatan dini dengan kemoterapi dan radiasi dapat mengurangi ukuran tumor. Namun penerapan kemoterapi dan radiasi yang berkepanjangan tidak menghasilkan pengurangan tumor lebih lanjut. Selain itu, tubuh sekaligus menanggung beban racun yang berlebihan dari kemoterapi dan radiasi, sistem kekebalan tubuh terancam bahkan hancur. Itulah sebabnya seseorang akan mengalami berbagai macam infeksi dan komplikasi. Kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan sel kanker bermutasi dan menjadi tahan dan sulit untuk dihancurkan.

Operasi juga dapat menyebabkan sel kanker menyebar ke tempat-tempat lain.

Pantangan bagi Pasien Kanker

Ada beberapa bahan (makanan) yang membuat sel-sel kanker tumbuh lebih cepat, yaitu:

Gula. Dengan meniadakan gula dalam asupan makanan itu berarti telah menghilangkan makanan utama bagi sel kanker. Ada pengganti gula seperti NutraSweet, Equal, Spoonful, dan lainnya yang dibuat dari Aspartame, tetapi ini berbahaya. Pengganti yang lebih natural adalah Madu Manuka atau Molasses, tapi dalam jumlah sedikit.

Garam Meja. Pada garam meja telah ditambahkan bahan kimia yang dapat menjadikan sel kanker berkembang. Alternatif yang lebih baik yaitu Bragg's Aminos atau garam laut yang tidak ditambahkan zat apapun selain Yodium.

Susu. Minum susu menyebabkan tubuh menghasilkan mukus lendir, terutama di dalam saluran pencernaan. Mukus juga makanan bagi sel kanker. Dengan meniadakan susu dan menggantikannya dengan susu kedelai (tanpa gula), maka sel-sel kanker akan kelaparan.

Asam. Sel-sel kanker berkembang dengan baik di lingkungan yang keasamannya tinggi, misalnya diet berbasis daging yang itu sangat tinggi kadar asamnya. Oleh karena itu lebih baik makan ikan dan sedikit ayam, daripada daging sapi atau babi. Selain itu, daging juga mengandung antibiotik dan juga hormon yang berasal dari makanan ternak yang dimakan oleh hewan, dan kandungan parasit pada ternak. Semuanya berbahaya bagi penderita kanker.

Kopi, teh dan coklat. Bahan makanan ini mengandung kafein tinggi. Lebih baik gunakan teh hijau sebagai alternatifnya, karena mampu memerangi kanker.

Air bersih saringan. Gunakan air yang sudah disaring guna menghindari racun dan kandungan logam dalam air keran. Jangan gunakan air yang sudah melewati proses distilasi, karena air ini mengandung asam.

Protein daging. Daging sulit dicerna dan membutuhkan enzim pencerna yang banyak. Kandungan daging yang tidak tercerna dan tertinggal di saluran pencernaan akhirnya akan membusuk dan itu menambah timbunan racun.

Dinding sel kanker mempunyai selaput protein yang kuat. Dengan menghindari makanan mengandung daging, tubuh membutuhkan jauh lebih sedikit enzim untuk mencerna makanan, sehingga sebagian besar enzim dapat menyerang dinding protein pada sel-sel kanker dan selanjutnya memungkinkan bagi sel tubuh untuk menghancurkan sel kanker.

Diet dan Hal Lain untuk Melawan Kanker

Cara efektif untuk melawan kanker adalah dengan membuatnya kelaparan, yaitu dengan cara tidak memberikan makanan yang dibutuhkan untuk berkembang biak.

Diet makanan 80% berbasis sayuran segar dan jusnya, whole grain, kacang-kacangan dan sedikit buah, dapat menjadikan tubuh dalam situasi basa (alkalin). Sekitar 20% lagi dapat diambil dari makanan yang dimasak, misalnya dari kecambah. Selain itu, sari sayuran segar mengandung enzim aktif /hidup yang dapat diserap tubuh dengan mudah dan dapat mencapai titik selular dalam waktu 15 menit untuk memberi makan dan mempercepat pertumbuhan sel-sel sehat.

Guna memperoleh enzim aktif untuk membangun sel sehat, maka minumlah sari sayuran segar (hampir semua jenis sayuran, termasuk kecambah) dan makanlah sejumlah sayuran mentah 2 sampai 3 kali sehari. Perlu dicatat bahwa enzim-enzim ini hancur pada temperature 40 derajat Celcius.

Beberapa suplemen dapat menaikkan sistem kekebalan tubuh, misalnya IP6, Fluoressence, Essiac, anti-oxidants, vitamin, mineral, EFAs, sehingga memungkinkan sel tumbuh sehat untuk selanjutnya dapat menghancurkan sel kanker.

Suplemen lain seperti Vitamin E diketahui menyebabkan apoptoksis, atau sel mati terprogram, yaitu metode natural dari tubuh untuk membuang sel yang rusak, sel yang tidak dikehendaki, atau sel yang tidak dibutuhkan.

Kanker adalah penyakit pada tubuh yang melibatkan pikiran dan jiwa. Jiwa yang proaktif dan positif sangat membantu penderita kanker untuk sembuh. Kemarahan, tidak mau memaafkan dan kesedihan hidup, menjadikan tubuh dalam situasi yang tegang dan ini membuat tubuh berkadar asam tinggi, yang pada gilirannya membuat kanker bertambah subur berkembang. Belajarlah berjiwa lembut dan pemaaf. Belajar santai dan menikmati hidup.

Sel kanker tidak dapat berkembang dalam lingkungan yang tinggi oksigennya. Berolahraga setiap hari dan menghirup nafas dalam-dalam dapat menambah asupan oksigen dalam tahap selular. Terapi oksigen juga salah satu cara yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker.
Dioksin (Dioxin) Penyebab Kanker

Sudah umum diketahui bahwa plastik kini telah menjadi momok yang menakutkan. Karena itu, ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan palstik, yaitu:

1. Jangan gunakan wadah plastik di mikrowave
2. Jangan masukan botol air plastik ke freezer
3. Jangan gunakan 'plastic wrap' di mikrowave.

Dioxin adalah jenis bahan kimia yang menyebabkan kanker, terutama penyebab kanker payudara. Dioxin juga berkadar racun tinggi bagi sel tubuh.

Jangan membekukan botol plastik dengan air di dalamnya karena ini melepaskan kandungan dioxin yang terdapat dalam plastik.

Dr. Edward Fujimoto, Wellness Program Manager di Rumah Sakit Castle, hadir di satu program televisi untuk menjelaskan bahaya plastik. Beliau menjelaskan bahwa sebaiknya tidak memanaskan makanan di dalam mikrowave yang menggunakan wadah plastik. Terlebih untuk makanan yang mengandung lemak. Beliau juga mengatakan bahwa kombinasi lemak, panas tinggi dan plastik, ini dapat melepaskan dioxin ke dalam makanan, yang akhirnya akan masuk ke dalam sel tubuh.

Beliau menghimbau untuk memanaskan makanan di mikrowave dengan Corning Ware, Pyrex atau keramik. Menggunakan kertas tidak begitu jelek, namun kita tidak tahu apa yang ada di dalam kertas tersebut. Untuk amannya, gunakan produk di atas. Beliau mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu restoran cepat saji beralih dari produk foam ke kertas. Hal ini juga disebabkan karena masalah dioxin.

Dr. Edward Fujimoto mengungkapkan tentang penggunaan plastic wrap, yang juga berbahaya jika digunakan untuk menutup makanan yang akan dipanaskan di dalam mikrowave. Panas yang tinggi menyebabkan zat beracun akan meleleh dan menetes ke dalam makanan. Tutuplah makanan dengan paper towell (tissue dapur).

Sabtu, 06 Februari 2010

Terpaksa (Harus) Berani

Seorang raja lalim mengumpulkan rakyatnya, katanya untuk diberi hadiah. Rakyatnya heran, tumben-tumbenan raja berbuat begitu, gumam sebagian rakyatnya. Dasarnya memang lalim, ia memberi hadiah tetapi tidak gratis.

“Wahai rakyatku, aku punya hadiah besar untuk kalian” kata raja.
“Horee…’
“Tapi ada syaratnya” raja menambahkan.
”Huuuu “ Rakyat berteriak dalam hati.
“Saya akan memberikan seguci emas bagi siapa saja yang berani menyeberangi sungai ini dengan cara berenang” kata raja sambil menunjuk sungai lebar yang mengelilingi istananya. Di dalamnya ada ratusan buaya.
“Huh” Rakyatnya langsung lemas dan tak bereaksi.

Siapa pula yang mau disantap buaya? Melihat ini, raja lalim itu lalu berkata:

“Jika tidak berminat seguci emas, boleh juga pilih hadiah menjadi gubernurku di ibu kota” tambah raja menawarkan pilihan. Tetap saja rakyatnya ogah.
“Kalau masih tidak ada yang berminat, aku beri pilihan lain, menjadi menantuku, menikahi putriku atau …”

Belum selesai ia berucap, tiba-tiba: Byuur…Seorang pemuda tiba-tiba masuk ke sungai. Semua orang menjadi tegang bercampur ngeri, menanti apa yang akan terjadi. Tampak pemuda itu berenang secepatcepatnya.

Terlambat, seekor buaya mendekatinya. Belum sempat buaya tersebut menggigit, pemuda itu mampu menghalaunya dengan kayu yang kebetulan ada didekatnya. Kemudian ia berenang sekuat tenaga. Lebih cepat lagi.

Tetapi dua buaya mendekatinya dari dua arah yang berlawanan. Dengan gerak tipuan, pemuda itu berhasil membuat kedua buaya itu bertabrakan.

Buaya lain mulai berdatangan dari segala arah. Bahaya kembali mengancam. Tetapi entah dari mana kekuatan itu datang, pemuda itu berhasil menaiki salah satu buaya-buaya dan mulai meloncati satu persatu kumpulan buaya tersebut. Ia selamat sampai di seberang.

Semua terkesima melihat adegan itu, termasuk sang raja. Mereka bergegas menemui pemuda pemberani itu.

“Nampaknya Anda berminat pada anakku, ingin menjadi menantu raja?” tanya sang raja, setengah yakin karena pemuda ini loncat ketika ia menawarkan putrinya.

“Tidak. Saya tidak berminat,” jawab pemuda itu dengan terengah-engah. Ia melayangkan pandangannya ke sekelilingnya, tetapi dengan mimik muka marah

“Atau engkau ingin jadi gubernurku?” tanya raja penasaran
”Tidak. Aku tidak berminat”, jawab pemuda itu, tetapi matanya tidak berhenti mencari sesuatu.

“Berarti engkau menginginkan seguci emas?” seru raja memastikan.

“Tidak, saya tidak berminat.”
“Jadi apa yang anda inginkan?” tanya sang raja semakin penasaran.
Kemudian pemuda itu menjawab :

“Saya cuma mau tahu, siapa bajingan yang telah mendorong saya masuk ke sungai!” Hahaha, ternyata pemuda itu bukan pemberani tetapi ada yang telah mendorongnya.

Apa hikmah kisah tersebut?

Pemuda itu sebenarnya punya potensi untuk memenangkan sayembara. Ia ia baru tahu bisa melakukannya setelah ia tercebur ke sungai. Di dalam sana, pada situasi yang tidak ada pilihan lain, ia harus menyelamatkan diri agar tidak disantap buaya.

Semua insan punya potensi seperti pemuda itu. Tetapi tidak ada yang tahu potensi itu ada apabila tidak mau mencoba memberdayakan diri. Dalam bahasa gaulnya, harus ada pede (percaya diri) untuk mencoba menghadapi tantangan. (Diadaptasi dari tulisan Isa Alamsyah)

Reuni nan Seru

Sebulan penuh, bahkan mungkin lebih, woro-woro tentang mau ketemuan Kelompok Tiga (Kelomiga) Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor (IPB) Angkatan 18 (Tahun 1981) sudah diumumkan. Adalah Deisman Nasution, orang Batak kelahiran Aceh (tapi dia ngakunya orang Aceh. Yah, wajarlah kalau dia ngaku Aceh: dia lahir dan dibesarkan di Aceh sana, makan, tidur, buang air besar dan minum air tanah dari Aceh juga) yang sungguh bersemangat untuk menyelenggarakan pertemuan ini.

Di Facebook mulai ramai berseliweran nama-nama geng Kelomiga: Deisman Nasution, Lisda Fauziah Harapa,Andi Rusandi, Mirfano, Curie Pratiwi, Yetti Noorhayati, Nurul Bariah, Tete S. Marendra, Islisyah Asman, Isti Prawulandari, John Novarly, Yuniarti Uddin, Dian Mutiara, Joko Sulistiono, dan mungkin nanti akan menyusul yang lain.

Deisman mulai melakukan manuver. Terus terang untuk menyelenggarakan acara itu, pemrakarsa harus putar akal, siapa yang mau nalangi biayanya. Ketemulah satu nama: Mas Joyo Winoto (maaf, aku panggil dikau "mas") yang saat ini menjabat Kepala Badan Pertanahan Pusat. Ada empat orang yang mendatangi mas Joyo Winoto, yaitu Yetti Noorhayati, Deisman Nasution, Joko Sulistiono dan Dian Mutiara. Dari pertemuan itu, disepakatilah pertemuan akan diadakan tanggal 30 Januari 2010 di Ruang Meeting Danau Batur di Padang Golf Danau Bogor Raya (dulu namanya Bogor Lake Side).

Bertemu Juga Akhirnya

Pagi sekali aku sudah bangun. Kebetulan kakak sulungku dengan suami datang hari Kamis dari Yogjakarta (menghadari pernikahan ponakan di sana). Sabtu mau pulang. Jam 08.15 pagi kuantar beliau ke pool Damri yang berada di sebelah Gedung Alumni IPB, yang dipakai juga untuk ngumpul bagi yang berada di Bogor.

Mendekat jam 09.00, aku sudah berada di Gedung Alumni IPB. Masih sepi, tak seorangpun ada di sana, yang memang tinggal di Bogor, walaupun sudah disepakati untuk ngumpul di sana. Adalah Hanggoro dan Prasetyo Hadi yang ditugaskan Deisman Nasution sebagai tim "penyapu" untuk mengangkut rombongan Bogor.

Tapi lucu juga, ternyata berpisah selama 29 tahun telah memupus wajah asli anak manusia. Bayangkan aku tidak kenal lagi wajah Prasetyo Hadi. Padahal dia sudah datang, dan gawatnya, aku tidak kenal lagi dia. Diamput. Dia pergi, aku diam saja, wong ndak kenal. Untung kemudian datang Hanggoro, yang wajahnya tidak berubah dari dulu sampai kemarin itu. Hanya di kepalanya sudah bertebaran ubah yang rada lumayan banyaknya.

Aku, Hanggoro dan supirnya, meluncur ke lokasi sasaran. Sesampai di sana, aku dan Hanggoro mendapatkan ciuman pelukan dari semua orang. Duh, sumpah mati, tidak semua orang bisa kukenal. Tetapi sebagian besar masih terekam dalam memoriku. Maaf, Untad Dharmawan, aku lupa wajahmu. Soalnya dulu dikau kulitnya putih, tetapi sekarang sudah item dan ndut. Dia sendiri sama. "Tunggu dulu, kok saya lupa siapa dikau", katanya begitu. Kemudian aku dan Hanggoro mengisi daftar tamu. Aku dapat pin Kelomiga, buku Kelomiga, dan syal entah dapat sponsor dari mana bang Deisman (maaf aku latah panggi "bang" ke Deisman).

Di depan ruang meeting Danau Batur kami berbincang, bersenda-gurau, melepaskan rindu dendam yang tak terkatakan. Sudah 29 tahun tidak bertemu. Di sana si imut Iiin. Ada si rambut sarang lebah dengan celana jeansnya (tapi alhamdulillah, kepalanya sudah ditutup. Untung aku udah lihat dia di Facebook). Untad Dharmawan yang tidak mengenaliku lagi.

Tak berapa lama, muncullah sang "maestro" kita: Joyo Winoto. Subhanallah, wajah dan postur tubuhnya tidak berubah. Hanya dari dekat kulihat memang sudah beruban juga kepalanya. Sudah tua juga kita-kita ini, fikirku. Joyo Winoto menyalami dan memeluk kami satu demi satu. Entah apa yang ada di benaknya. Tapi kupastikan dia senang bukan kepalang.

Satu demi satu anggota Kelomiga datang. Ada Arif Hidayat, sang kartunis kita. Tapi aku sebel sama dia: jaga imeg dia. Sampai kemudian terkumpul orang yang agak banyak, barulah kita digiring masuk ke ruangan. Di dalam kita sudah disambut MC dan penyanyi. MC membacakan susunan acara. Kemudian berturut ketua panita dan Joyo Winoto maju ke depan untuk memberikan kata sambutan. Syukurlah, mereka tidak bertele-tele ngomongnya. Singkat-singkat saja untuk menghindari rasa boring. Kemudian berlanjut ke kesan dan pesan.

Bukan disebut warga Kelomiga kalau orang-orangnya tidak penuh canda. Ketika Hadi Susanto tampil, dari belakang dia diteriaki sebagai Bupati Lampung. Memang dia tinggal dan bekerja di Lampung, tetapi bukan Bupati. Kemudian Hadi bercerita tentang persaingan berebut pasangan (pacar) dengan Joko Sulistiono. Gila, ada dua cewek yang ditaksir, dan keduanya ditolak mentah-mentah. Kasihan, ya? Dia juga bercerita tentang kekagumannya kepada Joyo Winoto. "Aku dapat nilai 35 pada pelajaran kalkulus, Joyo Winoto dapat nilai 95", katanya. Ceritanya tentang sakitnya sebulan, sampai dia lulus dengan nilai 2,75 dan masuk ke Fakultas Teknologi Pertanian.

Ketika Joko Sulistiono bercerita tentang aktifitas ngamennya dengan Mirfano di Pasar Gembrong yang dilakukan usai jam-jam kuliah, lantas ingatanku terbang ke wajah Mirfano yang waktu itu kurus kering (seperti orang tidak makan sebulan) yang ke mana-mana bawa gitar. Sayangnya dia berhalangan hadir. Ada tugas kantor yang tidak mungkin bisa ditinggalkan (Ifan, ini aku hanya bisa bercerita ke elo via Facebook). Aku sendiri pernah ke rumahnya Ifan di bilangan Haji Jiung, Jakarta Pusat. Tapi bisa kupastikan, Ifan sudah melupakannya. Ketemu juga dengan Nurul Bariah. Tapi bukan Nurul Bariah yang dulu. Sekarang dia item tapi masih cakep dan keibuan, pake kerudung pula. Dulu kulit tubuh sempat kukagumi. Putih seperti pualam. Sungguh!

Menyanyi, menari, joged Malayu, canda dan tawa, acara kuis dan lomba, mewarnai jumpa geng Kelomiga. Seru tak terkatakan. Arlinda datang, Arlinda didaulat jadi penyanyi. Perempuan yang masih saja cantik di usianya yang tidak muda lagi menyapaku, tetapi mukanya berkerut mengingat-ingat siapa diriku. Dia 3 (tahun) di USA di Komisaris Jenderal (Komjen) di sana. "Aku batuk dan serak begini disuruh nyanyi", katanya bersungut-sungut. Tetapi kulihat raut wajahnya senang bukan kepalang.

Di akhir acara, dipilih kepengurusan Alumni Kelomoga. Terpilihlah Joko Sulistiono sebagai ketua, Wakilnya Prasetyo Hadi, Sekretaris Syifa Indani, Sekretaris I Sri Suhaity, dan Bendara II Yetti Noorhayati. Adalah Joyo Winoto yang akhirnya didaulat menjadi penasehat. Lengkaplah sudah kepengurusan Alumni Kelomiga.

Program waktu dekat ini adalah membuat Mailing List Kelomiga. Alhamdulillah, itu sudah dibuat oleh Ni Made Dewiyanthi (Yanthi Reddy). Kemudian Hetty diminta untuk membuat akun rekening di BCA (kebetulan dia ngantor di sana). Dia sudah fotokopi KTP Yetti Noorhayati untuk keperluan itu. Alhamdulillah, Joyo Winoto (Joko Sulistiono bisik-bisik ke saya bahwa Mas Joyo Winoto "nitip" uang untuk "modal awal" pembuatan rekening itu) mau menyisihkan uangnya ke kita-kita ini. Semoga rezekinya ditambahkan Allah SWT dengan yang lebih banyak dari "titipan" itu.

Di akhir acara, dengan formasi melingkar, kita menyanyikan lagu Kemesraan Iwan Fals. Di momen ini, campur aduk perasaan kami: senang, haru, sedih, gembira, dan entah apalagi. Tidak ada yang tahu persis perasaan teman-teman dengan acara reunian itu.

Pertanyaan Khusus untuk Mas Joyo Winoto

Saya sejak jauh hari ingin menanyakan bagaimana menguruskan surat tanah kebon saya yang lokasinya berada di Leuwi Liang sana (Desa Cibeber II). Di situ ada duan bidang tanah. Satunya lagi ada di Bekasi Timur. Itu yang ingin saya tanyakan. Tetapi suasananya kok kurang tepat. Mosok mau ketemuan, senang-senang melepaskan rindu, kok nanya yang gituan. Ndak sopan namanya. Tetapi kali ini saya beranikan diri bertanya.

Tanah itu ada tiga bidang. Yang satu kira-kira 2000 meteran, satunya lagi kira-kira 600 meteran. Yang lainnya ada 150 meteran. Sudah dibuatkan surat Akta Jualbelinya. Aku itu ingin membuatkan sertifikat hak milik. Aku sudah tanya, tetapi kok biayanya dipatok sekitar 9 (sembilan) jutaan. Wah, aku terus terang tidak punya uang segitu saat ini. Sekarang aku ingin tahu prosedural dan biaya yang harus dikeluarkan itu sebenarnya berapa besarnya. Atau, adakah program semacam Prona bagi pedesaan untuk saat ini? Maaf mas Joyo Winoto, saya tidak ingin aji mumpung. Saya ingin yang proseduralnya saja. Jangan ada keistimewaan buat saya. Yang wajar-wajar saja. Sekali lagi maaf.

Bagi teman-teman yang tidak hadir, inilah ceritaku. Untuk Curie, Lisda, Mirfano, dan yang lagi sakit, cepat sembuh dan bisa ngumpul dengan kami. Sebenarnya aku sendiri ingin kumpul dengan jumlah yang spektakuler. Hanya saja, tidak semua bisa datang. Ada yang sakit, ada yang tugas bekerja, ada yang tidak tahu keberadaannya di mana, dan ada yang sudah mendahului kita.

Any way and any time, sekitar bulan Juni-Juli nanti kita mau kumpul lagi di bilangan Pondok Gede. Rumahnya Yanthi Reddy bersedia dipakai untuk keperluan itu. Sekalian, katanya, perpisahan Yanthi Reddy, ikut suami ke Timur Tengah sana (Qattar? Hehehe, ternyata Yanthi bilang ke Oman. Maaf, telingaku terkadang suka error).

Mengapa?

Seorang biarawati tubuhnya tertutup dari kepala hingga ujung jari kakinya, ia dihormati karena membaktikan dirinya untuk Tuhannya. Tetapi mengapa seorang Muslimah melakukan hal yang sama, sering dicap sebagai makhluk yang "tertindas"? Sehingga ia perlu “dibebaskan”?

Seorang Yahudi bisa memelihara janggutnya. Ia dipandang sedang melaksanakan kepercayaannya. Tetapi mengapa seorang Muslim melakukannya ia dicap menyeramkan dan dijuluki sebagai seorang ekstrimis?

Seorang wanita Barat tinggal dan merawat rumah beserta anak-anaknya, ia dianggap sedang berkorban dan berbuat baik untuk rumahtangganya. Tetapi mengapa seorang Muslimah melaksanakannya, ia dianggap "perlu dimerdekakan?".

Seorang anak meraih keberhasilan pada suatu disiplin ilmu, ia dianggap berpotensi. Tetapi mengapa bila ada seorang anak Muslim membaktikan dirinya pada Islam, ia dianggap tak ada harapan dan tidak punya masa depan?

Seorang Kristen membunuh seseorang, agama tidak pernah disebut-sebut sebagai penyebabnya (contohnya teroris IRA). Tetapi mengapa jika seorang Muslim dituduh melakukan tindak kriminal, Agama Islam yang diadili?

Tetapi biarlah. Meski semua itu terjadi, Islam tetap sebagai agama yang berkembang tercepat di dunia? Itulah faktanya. Lihat saja, apakah setan bisa menghentikannya? Karena itu, ucapkanlah:

Subhaan-Allah
Alhamdu-Lillah
Allaahu-Akbar
Laa Ilaaha Illa-Allaahu Muhammadur Rasuulullah
Allaahumma Shalli `Alaa Sayyidinaa Muhammad-wa `Alaa Aalihi wa Shahbihii Wassallim


Kirimkan catatan ini kepada teman, saudara, dan handai-tolan kita. Percayalah, dalam beberapa waktu ke depan akan banyak orang berdoa kepada Allah dan RasulNya. Anda adalah penyebabnya .

Cinta Ukasyah

Subuh itu Rasulullah Saw sakit. Beliau tidak mampu mengimami sholat subuh. Namun, dari luar terdengar suara shahabat Bilal memanggil agar beliau memimpin solat subuh berjamaah. Beliau menyuruh bilal kembali ke masjid dan menyerukan agar Abu Bakar menggantikannya sebagai imam sholat. Abu bakar menolak dan berkata:

“Bilal, tolong sampaikan kepada Rasulullah Saw, aku tak berani menggantikannya menjadi imam sholat selama beliau masih hidup”.

Bilal kembali menemui Rasullulah Saw. Akhirnya, dengan kondisi sakit, Rasulullah Saw dengan dipapah Bilal, datang ke masjid. Lalu Bilal mengumandangkan azan subuh. Akhirnya subuh itu diimami Nabi Saw. Usai sholat subuh berjamaah, Rasululluah Saw berdiri di mimbar dan berkata:

“Shahabatku sekalian. Aku merasa bahwa waktuku tidak lama lagi di dunia ini. Untuk itu, maafkan semua kesalahan yang telah kulakukan, entah sengaja ataupun tidak disengaja. Bila ada di antara kalian pernah aku sakiti badan dan perasaannya, maka inilah saatnya kalian boleh membalasnya. Saya ikhlas”.

Suasana subuh itu tiba-tiba mengharubiru. Masjid menjadi hening. Mulai terdengar isak tangis para sahabat. Namun tiba-tiba seorang pemuda berdiri dan berteriak lantang:

“Wahai Rasulullah Allah. Aku pernah engkau sakiti”, ujar si pemuda. Dia adalah Shahabat Ukasyah Ra.

“Kapan itu dan bagaimana caraku menyakiti dirimu?” tanya Rasulullah Saw.

Si pemuda berkisah. “Ketika Perang Badar sedang berlangsung, saat itu engkau menunggang kuda. Aku berlari dekat kudamu, lalu engkau mencambuk kuda itu. Tanpa engkau sengaja, aku terkena cambukmu”.

Rasulullah Saw memaklumi. Beliau kemudian menyuruh Bilal mengambil cambuk miliknya. Tak berapa lama, Bilal membawa cambuk dan menyerahkan kepada pemuda itu.

“Anak muda, balaskan sakit hatimu. Cambuklah aku agar sakit hatimu terbalas”, ujar Rasulullah Saw.

“Waktu itu aku bertelanjang dada. Jadi, buka jugalah bajumu”, kata pemuda itu. Kemudian Nabi pun membuka bajunya. Subhanallah, seketika aroma wangi menyeruak dari tubuh Rasulullah Saw memenuhi ruangan Masjid.

Kemudian pemuda itu maju, hendak mencambuk Rasulullah Saw. Tetapi yang terjadi kemudian adalah, cambuk itu dicampakkannya, lalu ia memeluk erat Rasulullah Saw dari belakang. Para Shahabat terkesima. Tetapi sesaat kemudian terdengarlah ucapan “subhanallah” serentak.

“Kenapa engkau malah memelukku? Bukankah engkau hendak membalaskan sakit hatimu?”

“Maafkan aku. Aku telah berdusta dengan mengarang cerita tadi. Sesungguhnya aku ingin memelukmu saja. Hanya dengan cara begini, engkau mau membuka bajumu, sehingga kulitku yang hina ini bisa bersentuhan langsung dengan kulitmu yang sangat mulia ini”.

Para Shahabat meneteskan air mata. Mereka terharu melihat momen tersebut. Rasulullah Saw ikut terharu dan menangis.

“Sesungguhnya dialah salah seorang Shahabat yang akan menemaniku di Taman Firdaus. Dia mencintaku melebihi cintanya pada dirinya sendiri”.

Mereka berpelukan erat. Lalu para Shahabat lainnya berdiri. Di subuh itu mereka saling berpelukan dalam persaudaraan yang tak terkatakan oleh kita saat.


Rindu kami padamu ya Rasul
rindu tiada terperi
berabad jarak darimu ya Rasul
serasa dikau di sini

Cinta ikhlasmu pada manusia
bagai cahaya suargawi
dapatkah kami membalas cintamu
secara bersahaja

(Bait Puisi Taufik Ismail yang dinyanyikan Grup Bimbo)

Sebuah Pesan

Anak-anakku
Aku punya pesan buatmu
sebelum ayah memejamkan mata,
peringatan dan kenangan buatmu

pandailah engkau dan jangan jahil,
jadilah pelindung alam dan selalu bernaung di bawah cahaya
jadilah ladang bagi masyarakat karena kayamu
Jika miskin jangan jadi pengemis
cari ridhoNya agar terpelihara akhlakmu.
Biarlah miskin di hadapan manusia, kaya di hadapan Allah

Jika jadi saudagar,
jauhi riba, betulkan timbangan, jujurlah dalam jual beli
jika perlu pertolongan dalam berniaga, mintalah kepada Allah

jika engkau pemimpin,
jadilah payung umat dan rendahkan sayapmu.
jika engkau dipimpin, serahkanlah kepada kebijaksanaan pemimpin.

Jika engkau menjadi pejuang agama ini,
buatlkan tali zikirmu agar selalu terhubung denganNya
dan hadapi semua musuh namun jangan melampaui batas

Jika engkau menderita, berserah dirilah kepadaNya
tabahlah menghadapi ujian dan cobaan
mudah-mudahan Allah sayang kepadamu
yang lebih besar daripada sayang seorang ibu kepada anaknya

Bertaubatlah kepada Allah
sebelum izrail datang memanggil
sebelum batas akhir perjalanan hidupmu
sebelum mentari tak bersinar lagi
sebelum jantungmu berhenti berdetak

Anak-anakku
Berpegang teguhlah kepada tali agama Allah.
Jadikanlah Al-Qur'an dan Al-Sunnah sebagai pedoman hidupmu

Bahaya Tidur Sambil Telentang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang Profesor ahli dari Jepang selama kehidupan manusia, yang berlangsung dari sejak lahir sampai umur kesempatan hidup, ditemukan sebuah kenyataan bahwa ternyata cara tidur kita selama ini keliru, yaitu kebiasaan tidur sambil telentang. Rekomendasi ahli itu adalah ia tidak menganjurkan untuk tidur dengan posisi tersebut.

Berikut ini perhatikanlah kutipan pernyataan dari Prof. Dr. Kojiro Warthon Kalemaja:

"Kalau Anda tidur, janganlah sekali-kali dengan posisi telentang, karena tidur sambil telentang bisa mengganggu kesehatan Anda. Beberapa survei yang telah dilakukan bertahun-tahun telah menghasilkan bukti yang akurat, yaitu akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut:

1. Susah bernafas
2. Tersedak
3. Pencernaan terganggu
4. Menyebabkan kematian

Saran


Hindari tidur sambil telen tang
Membaca sesuatu harus fokus (hehehe, apa hubungannya?).
Tidur sambil telen baut saja sudah setengah modar, apalagi sambil telen tang
Disarankan tidur sambil telen liur saja. Ini pekerjaan yang gampang.

Studi Al Qur'aan versi Kaum Liberalis

Oleh Henri Shalahuddin



Pengantar


Umat Islam menempatkan al-Qur'an sebagai sumber utama memahami cara berislam secara benar. Sejak generasi Sahabat hingga kini, para ulama bersungguh sungguh mendarmabaktikan hidupnya untuk menggali makna-makna yang terkandung dalam al-Qur'an. Meskipun mereka hidup di jaman dan tempat yang berbeda, namun hasil kajian yang dituangkan dalam kitab-kitab tafsir secara prinsip tidak jauh berbeda. Adanya beberapa perbedaan penafsiran di kalangan para ulama yang bermartabat lebih bersifat variatif dan bukan kontradiktif. Sebab dalam menafsirkan ayat-ayat, mereka mengacu pada prinsip dan kaedah 'Ulum al-Qur'an yang benar, yang diwariskan secara terpercaya dari generasi ke generasi. Perkembangan prinsip kajian al-Qur'an melalui metode sanad (mata rantai) dari ulama-ulama yang bermartabat senantiasa disandarkan pada konsep wahyu. Landasan sanad yang terbina dalam tradisi keilmuan Islam dengan sendirinya tidak memberi ruang bagi berkembangnya paham relativisme dan spekulasi akal yang tidak bertanggung jawab. Dalam sebuah atsar, Abu Hurairah menuturkan:

“Sesungguhnya ilmu ini (sanad) adalah agama. Oleh sebab itu, perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agamamu.”

Landasan sanad ini secara konstan terjaga oleh tradisi ilmu yang mengakar kuat dalam masyarakat Islam hingga abad pertengahan. Pusat-pusat pembelajaran seperti masjid, halaqah (lingkar studi), madrasah, dsb., selalu dijubeli masyarakat yang haus ilmu. Bahkan di saat-saat kondisi politik sedang kacau dan kerusuhan bermunculan di mana-mana, namun tradisi ilmu tetap berjalan. Dalam suasana seperti itu, sejumlah ulama dan cendekiawan Muslim masih terus bermunculan dan memberi konstribusi bagi peradaban manusia.

Nasib Studi al-Qur'an Kini

Meskipun di sejumlah lembaga pendidikan Islam di Indonesia masih eksis memegang tradisi sanad dalam mengembangkan studi al-Qur'an, namun di beberapa lembaga pendidikan tinggi Islam, justru kondisinya berbanding terbalik. Dengan alasan "objektivitas ilmiah", netralitas hasil kajian yang tidak memihak dan menghilangkan nuansa ideologis, studi Islam terlebih lagi studi al-Qur'an dikembangkan secara liar. Tradisi sanad dianggap ketinggalan dan dipandang sebagai produk abad pertengahan yang statis dan bernuansa Islam klasik.

Sebagai gantinya, hasil kajian tokoh-tokoh orientalis dan liberal dijadikan rujukan utama dalam studi Islam. Dalam kacamata mereka, ajaran Islam seringkali dipaksa untuk berkompromi dengan realitas yang berkembang di masyarakat (sosiologis). Maka muncullah studi Islam berprespektif gender, Syariat berbasis HAM, Quran untuk perempuan, Islam yang "ramah", dst. Bukan sebaliknya, yakni Gender dalam perspektif Islam, HAM berbasis Syariat, perempuan dalam al-Qur'an, dst. Sebab ajaran-ajaran Islam tidak lagi dipandang sebagai acuan dasar dalam memahami realitas, tapi realitaslah yang dinobatkan berkuasa untuk menentukan corak Islam kekinian.

Buku "Pengaruh dan Keutamaan Gender Dalam Kurikulum IAIN", adalah contoh kecil di antara gelombang pengeliruan studi Islam yang dilakukan para sarjana liberal. Buku ini merupakan kumpulan kurikulum studi Islam di salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia yang terbit atas kerjasama dengan McGill CIDA. Sebagai contoh, misalnya Matakuliah "Ulum al-Qur’an I" (MKK, 2 SKS, semester II), dijelaskan bahwa hal-hal yang dikaji dalam perkuliahan antara lain persoalan wahyu, proses pewahyuan, sejarah teks al-Qur'an, asbab al-nuzul, nasikh mansukh, teori evolusi syari'ah, dan kaidah-kaidah tafsir.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa: "Pendekatan dalam kuliah dilakukan sedapat mungkin berperspektif gender dengan mengemukakan berbagai contoh yang mendukung ke arah kesetaraan gender". Sedangkan tujuan matakuliah ini di antaranya: "Mahasiswa akan dapat menjelaskan situasi dan kondisi historis saat ayat-ayat al-Qur'an diwahyukan sehingga mampu mengambil pesan moralnya".

Dengan menyimak uraian pendekatan di atas, maka dipahami bahwa ayat-ayat seperti QS. 2:228 dan 282, QS. 4:3, 11 dan 34, QS. 33:59, dst., yang biasa dituding sebagai biang kezaliman dan penindasan terhadap perempuan harus ditafsir ulang secara kontekstual. Sementara ayat-ayat seperti QS. 2:187, QS. 4:124 & 129, QS. 9:71, dst., yang mendukung paham kesetaraan gender harus ditafsirkan secara harfiyah, tekstual.

Sedangkan berkenaan dengan tujuannya, jika dicermati lebih jauh akan berpotensi untuk menolak legal formal aturan syariat yang tertuang dalam al-Qur'an. Karena hal tersebut mereka anggap bukan sebagai substansi dan pesan moral dari sebuah ayat. Asumsi ini dikuatkan dengan penekanan penjelasan tentang kondisi historis saat ayat-ayat al-Qur'an diwahyukan pada abad 7M, yang berbeda dengan realitas yang berkembang saat ini.

Apalagi dalam jadwal topik-topik perkuliahan yang diajarkan menyebutkan bahwa Makki (ayat-ayat yang diwahyukan sebelum hijrah) bersifat universal, sedangkan Madani (ayat-ayat yang diwahyukan setelah hijrah yang banyak menyinggung masalah hukum Islam) bersifat temporal. Sementara untuk Metodologi tafsir al-Qur'an yang menjadi salah satu topik perkuliahan, diarahkan mengkaji tafsir gaya Aminah Wadud. Seorang tokoh feminis liberal radikal yang tersohor berkat keberaniaannya tampil sebagai khatib dan imam shalat jumat dengan jama'ah campur baur antara laki-laki dan perempuan.

Bahan Rujukan Memahami al-Qur'an

Liberalisasi al-Qur'an tidak dilakukan secara serampangan, sebaliknya ia adalah sebuah konspirasi dan makar tingkat tinggi untuk merusak ajaran Islam dari dalam. Makar liberalisasi ini diprogram secara massif dan sistemik melalui kurikulum yang siap menghasilkan sarjana-sarjana Muslim yang qualified dalam mengelabuhi makna akidah dan syariat. Ungkapan ini mungkin dipandang bombastis, emosional dan provokatif. Tetapi kesan tersebut akan hilang jika mencermati buku-buku yang dijadikan bahan rujukan untuk matakuliah Ulum al-Qur’an I, di antaranya seperti Toward Understanding Islamic Law (Abdullahi Ahmad al-Naim), Wanita Dalam al-Qur'an (Aminah Wadud Muhsin), Perempuan Tertindas (Hamim Ilyas dkk), al-Kitab wa al-Qur'an (M. Syahrur), al-Risalah al-Saniyah (Mahmood Muhammad Toha), Mafhum al-Nas (Nasr Hamid Abu Zayd), Tafsir Kontekstual al-Qur'an (Taufiq Adnan Amal dan Syamsu Rizal Panggabean). Meskipun di samping itu, ada beberapa buku rujukan yang benar, namun jumlahnya sangat minor dan diletakkan di akhir.

Buku-buku rujukan yang kontroversial ini ditulis oleh para pemuja liberalisme radikal yang gemar mencetuskan pemikiran nyeleneh, bahkan beberapa di antaranya telah difatwa murtad, kabur dari negaranya dan ada yang dihukum mati. Kenyelenehan mereka jelas terlihat saat memunculkan gagasan bahwa al-Qur'an adalah produk budaya, mengingkari syariah, batasan aurat yang relatif dan berubah-ubah, menuduh bahwa mushaf yang ada sekarang ini adalah produk rekayasa politik Usman bin Affan r.a., sehingga diusulkan menerbitkan al-Qur'an Edisi Kritis, menghalalkan homoseksual, memberi stigma bahwa ciri utama Islam fundamentalis adalah mereka yang menolak menerapkan metode Kristen dan Yahudi (hermeneutika) untuk memahami al-Qur'an, dll.

Buku Aminah Wadud yang berkenaan dengan wanita dan al-Qur'an (Quran and Women) misalnya, tidak hanya dijadikan rujukan untuk matakuliah 'Ulum al-Qur'an saja, tapi juga digunakan sebagai dasar 5 matakuliah lainnya, seperti Ulum Hadis, Tafsir, Filsafat Hukum Islam, Masail Fiqh dan Aliran Modern Dalam Islam. Demikian halnya dengan karya Hamim Ilyas dkk, Perempuan Tertindas juga dijadikan rujukan untuk 6 mata kuliah, yaitu Ulum al-Qur'an, Ushul Fiqh, Fiqh, Masail Fiqh, Sejarah Peradaban Islam dan Ilmu Dakwah.

Ketimpangan seperti ini juga menjadi tradisi di banyak matakuliah kajian keislaman. Maka dengan menetapkan satu buku sebagai rujukan untuk bermacam-macam matakuliah, mengesankan bahwa liberalisasi studi Islam ternyata dilakukan secara tidak elegan dan toleran. Sebaliknya, ia dipenuhi pemaksaan, jumud, penuh intrik dan ambisi pribadi. Sebut saja misalnya buku "Argumen Kesetaraan Gender" karya Nazaruddin Umar, dinobatkan sebagai rujukan untuk 4 mata kuliah, yaitu Ulum al-Hadis, Tafsir, Ushul Fiqh, Studi Tokoh Sastra Arab. Padahal penulisnya sendiri bukanlah seorang pakar sastra Arab dan tidak memiliki latar belakang di bidang ini. Di samping itu, buku ini juga tidak ada kaitan khusus dengan kajian ilmu Hadits, apalagi ilmu ushul fiqh.

Uniknya lagi buku Membina keluarga Mawaddah wa Rahmah dalam bingkai Sunah Nabi yang terbit atas kerjasama dengan Ford Foundation juga dijadikan sebagai rujukan untuk 3 matakuliah 'Ulum al-Hadis, Hadis dan Ilmu Dakwah. Padahal buku ini banyak menolak hadis-hadis yang tidak sejalan dengan paham feminisme Barat. Sebagai contoh, di antara isu yang dibahas dalam buku ini adalah mengkritik Hadits Nabi tentang ciri-ciri wanita salehah. Tiga ciri kesalehan wanita seperti hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan al-Baihaqi, yaitu sikap menyenangkan pandangan suaminya, mematuhi perintahnya, dan menjaga kehormatan dirinya dan harta suaminya di saat suaminya pergi, malah dijadikan objek kemarahan. Baginya, Hadits ini dianggap tidak adil dan hanya berisi tuntutan sepihak terhadap perempuan.

Meskipun penulisnya mengakui bahwa hadits ini adalah Hadits yang sahih, tidak menyalahi al-Qur'an, tidak menyalahi amalan ulama salaf dan tidak bertentangan dengan akal sehat, tetapi penulisnya melarang kalau Hadits ini diamalkan apa adanya, secara semestinya dan tekstual. Sebaliknya, Hadits ini harus dipahami secara kontekstual-sosiologis. Karena kesalehan wanita itu relatif dan bisa berubah menurut tempat, zaman dan kebutuhan.

Penutup

Studi al-Qur'an adalah jantung studi Islam, karena memang semua ilmu keislaman bersumber darinya. Sifat kewahyuan al-Qur'an yang final dan universal, mempengaruhi karakter pendekatan studi al-Qur'an untuk tidak bisa dilepaskan begitu saja dari aspek-aspek wahyu dan iman. Jika saja Rasulullah saat menerima wahyu mengalami perubahan fisik yang luar biasa, misalnya beliau terlihat sangat takut dan minta diselimuti, terkadang dahi beliau bercucuran keringat padahal saat itu sedang musim dingin, terkadang nampak wajah beliau kemerah-merahan dengan suara yang tidak beraturan dan terkadang tubuhnya menjadi sangat berat, sampai-sampai paha Zayd bin Tsabit terasa mau patah ketika menahan kaki Rasulullah yang tiba-tiba kedatangan wahyu. Maka apakah layak seorang Muslim saat menggali kandungan al-Qur'an mencampakkan aspek kewahyuannya untuk ditukar dengan spekulasi akal yang tidak terarah dan permisif untuk disusupi aneka purba sangka? Tidakkah merusak studi al-Qur'an berarti sebuah konspirasi memutuskan umat dari akar khazanahnya?! Wallahu a'lam wa ahkam bi l-sawab.

MencintaiMu

Inspirasi dari Anna Halim



MencintaiMu
Seperti hujan yang mengalirkan air sungai
Seperti kupu-kupu yang mencintai bunga
Seperti gelombang laut yang mencumbui daratan
Seperti lekatnya pasangan Rama dan Shinta

MencintaiMu
tidak ingin dengan bujuk rayu
apalagi dengan hasrat agar tersalurkan hawa nafsu

MencintaiMu
adalah merindukan sentuhan dan belaian kasih
Ada kecupan dan cumbuan yang indah, tulus dan suci
Lebih indah dari yang pernah kubayangkan

MencintaiMu
penuh letupan laksana api membara
mengalir seperti air yang dalam, tenang dan menghanyutkan

MencintaiMu
Pada keping di sujudku nan menggelora
namun tak pernah mampu menembus tulusnya cintaMu
hanya torehan di dada tentang cintaku padaMu
pada hebatnya badai dan ganasnya gelombang
Hingga tiba di tepian tak bertuan
sadar atau tidak aku tak perduli lagi