Jumat, 06 Agustus 2010

Tipe Manusia




Allah SWT banyak menggunakan metafora dalam Al Quran. Lihatlah ungkapan: Kehidupan dunia ini adalah sendagurau, hidup ini hanyalah permainan, hidup ini adalah perniagaan, dan sebagainya. Al Quran sangat kaya dengan metafora yang mengarahkan kehidupan manusia ke arah yang benar.

Dalam rimba kehidupan ini, akan ada berbagai tipe manusia. Saya ingin bermetafora, tetapi seolah sedang berbisnis atau berniaga dengan Allah SWT. Dalam dunia bisnis, banyak tipe manusia di arena tersebut. Sekurang-kurangnya ada 4 (empat) kategori, yaitu:

1. Tipe Pengemis

Tipe ini hobinyameminta, namun enggan memberi. Berniaga dengan Allah SWT maunya meminta saja, tidak mau mengibadahiNya. Selalu mengeluh, dan suka menyalahkan Allah dan nasib. Tipe ini rela mempermalukan dirinya atau membohongi dirinya untuk mendapatkan sesuatu.

Mereka ini banyak yang berkecukupan dalam materi dan kenikmatan dunia. Ketika berada dalam sebuah organisasi, ia selalu memikirkan dan mengatakan bahwa organisasi tidak pernah memberikan apapun kepadanya. Organisasi dan perusahaan selalu memperalatnya.

Mereka selalu mencari manfaat dari organisasi, perusahaan dan orang lain. Pertanyaan khas mereka adalah:"Adakah bagian buat saya? Ada proyek apa buat saya? Dapatkah saya?”

Para pengemis ini tidak pernah setia dengan suatu organisasi atau perusahaan. Mereka akan mengetuk pintu-pintu lain dan dengan muka memelas selalu minta dikasihani. Mereka tidak pernah menawarkan kepada orang lain peluang atau kesempatan. Mereka hampir tidak pernah bertanya kepada orang lain: "Ada yang bisa saya bantu ?"

Tipe pengemis seringkali mengeluhkan dirinya tidak mendapatkan apa-apa dari orang lain, organisasi dan termasuk Allah SWT. Bahkan mereka mengeluh bahwa Allah telah menzhalimi mereka. Hanya mereka sajalah yang menderita di dunia ini, sehingga mereka berhak mendapatkan apa yg mereka minta.

2. Tipe Konsumtif

Mereka ini mudah tertipu "iklan". Mereka mudah mengganti keyakinan dan menjual keyakinan, karena tertipu dan silau oleh gemerlap dunia. Mereka rela menggadaikan kejujuran dan kehormatan demi keuntungan duniawi.

Tipe ini mementingkan penampilan dan melupakan esensi. Penerimaan dan pengakuan baru mereka akui kalau bisa ditunjukkan dengan materi, kebendaan dan fisik. Mereka rela menghabiskan usia, keyakinan bahkan aqidah demi kebendaan yang diiklankan,oleh musuh manusia: Syaithan.

Tipe ini rela melakukan apapun demi menggapai keinginan pada kebendaan dan jarang berfikir bahwa mereka akan habis dan miskin (secara mental) pada saat tua dan tidak memiliki apa-apa saat di akhirat.

Perhatikanlah bahwa mereka yang mendapatkan materi dengan menggadaikan keyakinan, kejujuran dan nilai-nilai baik, akan sangat "sakit" baik secara fisik maupun mental.

3. Tipe Calo (Broker)

Tipe manusia seperti ini pelit dan takut membayar harga sebuah kesuksesan. Mereka hampir mirip tipe pengemis, namun lebih cerdas dalam bertindak. Mereka memilih tindakan, seraya mengajak orang ke arah kebaikan, perbaikan mental namun tidak mengerjakannya buat dirinya sendiri.

Ia layaknya calo angkot yang meneriakkan tujuan suatu angkutan umum, namun tidak pernah ikut naik dan berangkat ke tujuan tersebut. Ia beranggapan bahwa tindakan tersebut sudah membantu orang lain. N,amun mereka tertipu, karena melupakan kebaikan untuk diri mereka sendiri.

Tipe calo ini sering cari aman. Mereka mau menyebarkan kebaikan namun tidak mau mengerjakan. Banyak para ustadz dan ustadzah yang hebat dalam berdakwah, mengajak orang lain, namun memiliki keluarga yang berantakan, anak-anak yang broken home (pemabuk, penjudi, perampok, dan pelaku criminal lainnya), karena kurang perhatian, atau kehidupannya yang penuh dengan kebohongan. Mereka berteriak tentang kebaikan, namun tidak pernah mengerjakannya.

4. Tipe Pedagang

Tipe ini penuh perhitungan untung rugi dalam berbuat sesuatu. Mereka benar-benar memilih perbuatan mereka. Mereka akan meninggalkan tindakan yang tidak menguntungkan dan tidak berdampak positif bagi mereka. Mereka akan bersegera berbuat kebaikan kalau di dalamnya terdapat keuntungan, dan meninggalkannya kalau itu merugikan dan berdampak negatif bagi mereka. Karena itu, mereka akan memilih amalan yang bisa cepat menghasilkan keuntungan, baik secara materi maupun spiritual.

Mereka menabur kebaikan dengan harapan bisa segera mendapatkan balasan yang segera. Bersedekah agar cepat kaya. Sholat agar bisa tenang. Puasa agar bisa sehat. Mereka akan mengeluh, jika tidak mendapatkan manfaat dari perbuatan positif tersebut dan akan mengurangi atau bahkan meninggalkan perbuatan positif yang belum menampakkan hasilnya secara cepat di dunia.

4. Tipe Investor

Tipe investor ini juga penuh perhitungan dalam bertindak. Mereka memilih tindakan berdasarkan ilmu yang mereka miliki dan tidak ngotot untuk segera memperoleh hasilnya.

Seorang investor bekalnya ilmu dan nyali dalam berinvestasi, plus modal tentunya. Mereka berpendapat bahwa perbuatan baik, tidak mesti mendapatkan bayaran di dunia. Investasi akan diperoleh imbalannya di akhirat. Mereka akan panen nanti, jika telah mendapatkan kebaikan saat di dunia. Fokus mereka adalah akhirat, yakni Ridho Allah SWT. Ketika melakukan sebuah perbuatan baik, kemudian tidak mendapatkan manfaatnya secara cepat, maka mereka akan terus menjaga investasinya itu, karena mereka yakin akan memanennya kelak di akhirat.

Penutup

Itulah tipe manusia secara umum. Mungkin ada tambahan dari teman-teman atau mau melengkapi tulisan ini. Perbaikan dan tambahan masih terbuka lebar Silahkan. Terpenting bagi kita adalah mengetahui tipe manusia terbaik. Dalam hal ini, tipe investor adalah pilihan saya.

Salam sukses bahagia!
Zulfi Andri


Sumber (Telah diperbaiki Redaksionalnya):


http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=444209924461&ref=notif&notif_t=note_tag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar