Selasa, 04 Mei 2010

Tanpa Judul (4)

Cantik itu dalam pandangan mata. Sang Mahakuasa tak pernah memandang rupa dan bentuk tubuh. Dia melihat pada lubuk hati dan amal hambaNya.

Cantik fisik tak akan pernah abadi. Sang pesolek boleh bangga kemolekan wajah dan bentuk tubuhn. Namun waktu akan membuatnya berwajah keriput, rambut kusut dan beruban, tubuh bungkuk termakan usia. Apa pula yang bisa dibanggakan lagi. Tubuh yang siap memasuki liang lahat, tentu tak akan ada lagi manusia yang mau mendekat.

Kecantikan hanyalah pemberian. Apa yang mau dibanggakan. Kecantikan harusnya disyukuri dengan yang benar. Bukan dengan memamerkan, mejeng gambar, atau ikut ajang lomba untuk membandingkan rupa.

Tidakkah engkau jengah bahwa banyak mata lelaki memandangimu berhari-hari? Tidakkah ada rasa malu wajahmu dinikmati tanpa permisi, karena engkau sendiri memajangnya tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah? Hakekat wajah itu bukan milikmu. Betapa sayangnya dan betapa keimananmu jadi tergadai.

Apa manfaat pujian dan rasa kagum orang? Bertambahkah pahalamu? Naikkah derajatmu di sisiNya dengan pujian itu? Tidak. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantikmu menjadikanmu tak punya harga di hadapanNya, karena tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuanNya.

Kecantikan itu harta berharga. Bukan untuk dinikmati sembarangan. Tak ada nilainya jika setiap mata leluasa memandangnya. Tak ada harganya jika diumbar dan dipajang tanpa sungkan. Tak ada kehormatan jika orang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmatinya.

Jadi indah jika kecantikan fisik berpadu dengan cantiknya hatimu. Apalah arti cantik bila tak beriman. Apalah guna tubuh molek bila tak ada malu yang melekat. Cantikmu dengan cahayaNya, yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan, yang taat dan patuh pada SyariatNya. Hati yang bertaqwa adalah menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya, sederhana, tak berlebihan dalam urusan dunia.

Tampillah cantik di hadapan Sang Mahapencipta. Lebih berarti bila menampilkan kecantikan pada manusia yang merupakan muhrimmu: di hadapan suamimu. Itu bagian dari jihadmu, mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi. Tampillah cantik dengan iman, batin dan hati. Itu lebih baik untukmu dan abadi adanya.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat jasad dan rupa kalian, tetapi Allah melihat pada hati (dan amal) kalian” (HR. Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar