Selasa, 04 Mei 2010

Pohon Sirsak yang Menjanjikan

Pendahuluan

Awal tahun 90-an, telah ditemukan obat herbal dari suku-suku liar (Tribes) sungai Amazon yang berkhasiat mengobati beberapa penyakit. Salah satunya adalah berkhsiat untui mengobati kanker. Ahli farmasi AS mencoba meneliti ramuan dedaunan dari pohon Graviola. Hasil penelitian tersebut berhasil diketahui bahwa pada daun tersebut ditemukan zat anti kanker yang dinamakan (yang disesuaikan dengan nama latin pohon tersebut adalah Annonaceaus Acetagenin.

Zat berkhasiat ini mempunyai karakteristik khas, yaitu membunuh, menghancurkan, dan mematikan sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel yang sehat tubuh. Kemudian dicoba untuk memperoleh zat murni berkhasiatnya, namun gagal. Artinya, itu milik alam dari Allah SWT, milik masyarakat.

Sayangnya, hasil penelitian rintisan itu kemudian “dikubur”. Sebab bila dibeberkan ke khalayak, bisa jadi industri (obat) khemoterafi dapat merugi. Perlu diketahui bahwa selama ini obat-obatan kanker (berupa sitotoksik sel kanker) hanya mengandalkan aplikasi khemoterafi.

Obat kanker potensial dan juga murah “terkubur” dalam bentuk arsip hasil penelitian awal. Namun awal tahun 2000, salah seorang tim peneliti tersebut tanpa sengaja membocorkan rahasia tersebut dalam rangka membantu familinya yang terserang kanker. Alhamdulillah, familinya itu sembuh dan itu menjadi pembicaraan di kalangan dokter yang merawat pasien tersebut.

Fenomena ini tersebar luas dan mulai diteliti ulang ahli farmasi Korea dan Jepang. Menakjubkan. Kini telah 8 (delapan) jenis kanker yang sudah dapat diatasi dengan daun Graviola ini.

Tanaman Graviola

Pohon Graviola yang merupakan tanaman asli hutan tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan, terutama daerah sungai Amazon, bernama latin Annona muricata, dari famili Annonacea.

Di Asia telah didomestikasi sejak abad 16. Nama sehari-hari di Indonesia disebut sebagai pohon Sirsak. Beberapa daerah disebut dengan nama Nangka Sabrang, Nangka Londo (Belanda), Nangka Buris, sedangkan di Bali disebut dengan nama Srikaya Jawa.

Bagian-bagian tanaman Graviola yang bermanfaat antara lain adalah daun (yang kini menjadi fokus pembahasan sebagai obat kanker, bisul dan asam urat serta pengapuran), daging buahnya (penyegar tubuh, embeien, radang kandung kemih, diare, dan lain-lain), biji buahnya (digunakan sebagai pestisida alami, bahan campuran shampo anti ketombe, dan kosmetik untuk kesehatan kulit).

Saat ini belum ada hasil penelitian pada batang, kulit batang dan akarnya. Tetapi kalau ditilik dari khasiat daunnya, sesungguhnya bagian-bagian yang beluam ada hasil penelitiannya itu tidak jauh-jauh khasiatnya sama dengan daun, batang, akar dan kulit batangnya.

Khasiat dan Cara Mengelolanya

Pohon yang ada di mana-mana, belum tersentuh luas oleh masyarakat, adalah obat kanker yang mujarab dan murah, dan masih dianggap sebagai obat alternatif. Ini karena penelitian ilmiah daun sirsak ini belum tuntas. Karenanya banyak orang farmasi dan kalangan kedokteran yang belum mau mengakui khasiatnya.
Selain itu, pasien yang berduit lebih memilih jalan kemoterafi atau operasi (ke Singapura, misalnya) yang lebih dipandang “ilmiah” dan modern, walau rasanya sangat sakit dengan berbagai akibat lanjutannya, dan memang mereka mampu membayar mahal.

Di bawah ini akan diuraikan cara-cara mengolah daun, buah, biji pohon sisrsak untuk dijadikan hal-hal bermanfaat bagi tubuh. Insya Allah dijamin aman dan baik untuk tubuh kita.

1. Daun

a. Obat Kanker


Ambil 10-20 lembar, rebus dengan 5 (lima) gelas air. Tambahkan gula aren dalam rebusan itu sesuai dengan selera. Biarkan mendidih sampai tersisa 2 gelas air (kira-kira 400 cc). Biarkan dingin agar bisa diminum, sehari 2 (dua) kali: pagi dan malam. Saringlah ramuan tersebut setiap mau diminum.

Memang efek obat herbal tidak seperti obat buatan fabrik farmasi yang seketika bisa terasa efek terapinya. Obat-obatan herbal baru terasa hasil (efek) pengoabatan setelah meminumnya 2-4 pekan.

Pasien yang telah mencoba meminum ramuan tersebut, pada perutnya akan terasa hangat (panas; ini mirip efek kemoterafi), badan berkeringat (mengucur deras), dan terasa lebih segar tubuhnya dan sudah beraktifitas seperti semula.

Setelah 2-4 pekan, kondisi pasien membaik, sel-sel kanker (yang abnormal) mengering (kempes). Sementara sel-sel normal (rambut, kuku, dan bagian lainnya) sama sekali tidak terganggu.

Sebagian pengobat sudah mencoba mengkapsulkan, agar lebih mudah dan praktis dipakai bagi pasien.

b. Sakit Pinggang (Akibat Asam Urat dan Pengapuran)

Ambil 20 lembar daun sirsak, rebus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas. Minumlah sekali sehari ¾ gelas.

c. Obat Bisul

Ambil daun sirsak yang muda secukupnya. Tambahkan air ½ sendok makan, lalu tumbuk halus, lalu ditempelkan pada benjolan bisul itu.

2. Daging Buah

a. Penyegar Tubuh


Daging buahnya yang putih itu sangat segar kalau diblender dan ditambahkan sedikit es batu. Rasanya manis dipadu asem yang menyegarkan dan nikmat. Tidak percaya? Cobalah.

b. Obat Ambeien

Buah masaknya diperas dan diambil sebanyak segelas. Minumlah pagi dan sore, selama sepekan.

c. Obat Radang Saluran Kemih

Ambil daging buah sirsak yang mengkal (setengah masak), ditambah gula aren dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak seperti kolak sampai mendidih. Makanlah selagi hangat, pagi dan sore, selama sepekan.

d. Diare pada Bayi

Buah sirsak masak, diperas dan disaring untuk diambil airnya saja. Airnya itu diminumkan 2-3 sendok makan setiap 4 jam sekali selama bayi itu masih diare. Perlu diperhatikan bahwa penyajiannya harus bersih dan higienis dilakukan.

e. Anyang-anyangan

Ambil daging sirsak mengkal (setengah masak), tambahkan gula aren secukupnya, lalu dimasak dengan 2 gelas air, lalu disaring lalu diminum.

3. Biji Buah Sirsak

Biji buah sirsak yang ditumbuk halus dapat dipakai sebagai pestisida alami, dan sebagai bahan shampoo dan kosmetik untuk kulit manusia.

Obat yang Menjanjikan

Tanaman-tanaman yang mempunyai khasiat anti kanker (sitotoksik), seperti Kembang Serdadu (Vinco Alba) yang memiliki zat berkhasiat Vincristin dan Vinblastin, atau Rumput Mutiara (Hedvortis corymbosa), diangkut berkontainer dari Indonesia untuk kemudian diproses menjadi tablet dan obat injeksi. Tetapi tanaman itu kembali lagi ke Indonesia dalam bentuk produk fabrikasi farmasi lalu menjadi konsumsi masyarakat Indonesia. Ada yang dalam bentuk tablet, injeksi maupun bentuk lainnya.

Prof. Hembing pernah bercerita bahwa tanaman Antanan atau Pegagan (Centella astratica L.) kita dibawa ke Jerman berkontainer lalu dioleh menjadi tablet untuk obat Hepatitis dengan harga jual tinggi, kemudian masuk kembali ke Indonesia.

Saya mendengar di LIPI ada divisi khusus yang meneliti tanaman obat Indonesia. Memang sudah banyak yang diteliti, tetapi apakah divisi ini belum tertantang untuk menemukan zat berkhasiat apa yang terkandung pada bagian-bagian dari pohon Sirsak.

Kalau dari pucuk pohon Pinus sudah ditemukan bentuk injeksi obat kanker (dengan merek dagang Taxol) tetapi dengan harga yang sangat mahal, maka sudah saatnya LIPI berinisiatif untuk meneliti daun Sirsak. Masyarakat menunggu hasil kerja yang kongkrit dari Divisi Tanaman Obat LIPI. Mudah-mudahan saja mereka tergerak hatinya untuk kemudian merealisasikan dalam bentuk kerja penelitian. Insya Allah.

Penutup

Demikian uraian singkat tentang manfaat pohon sirsak. Sesungguhnya masyarakat masih terus menunggu hasil penelitian dari lembaga resmi pemerintah, LIPI misalnya, agar dengan demikian masyarakat mendapatkan obat yang terjangkau dan murah bagi kantong mereka.

Sudah saatnya pula lembaga-lembaga penelitian mau berfihak kepada masyarakat dengan hasil-hasil penelitiannya. Korea dan Jepang sudah mulai merintis penelitiannya. Indonesia seharusnya mengambil porsi itu dan kita tunggu hasilnya. Semoga secepatnya kita mendapatkannya dan dapat mengambil manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar