Selasa, 20 Juli 2010

Orang Batak yang (Maaf) Budeg

Ginting adalah seorang profesional muda asal Medan yang sedikit tuli. Pria dengan rambut cepak ini baru pertama datang ke kota budaya, Yogykarta. Dia berlibur ke kota tersebut. Suatu hari dirinya ingin sekali menikmati minuman khas daerah Jogja, yaitu dawet (cendol).

Ginting:“Mbak, beli dawetnya”.

Penjual Dawet: “Sampun telas mas.”

Ginting: “Iya, memang harus pake gelas…”

Penjual Dawet: “Mboten wonten mas.”

Ginting : “Betul, memang saya suka pake santen…”

Penjual Dawet: “Dasar sinting! (si mbak mulai misuh-misuh karena dia mulai kesal)”

Ginting : “Lho, kok tau nama saya Ginting?”

Penjual Dawet: “Dasar wong edan (tambah kesal)”

Ginting : “Wah mbak betul lagi… saya memang dari Medan!”

Penjual Dawet: “Dasar wong ora duwe otak!(sambil menggerutu)”

Ginting : “Benar. Betul sekali, saya orang Batak !”

Penjual Dawet: “Dasar budeg…!”

Ginting : “Selain cendol saya memang suka gudeg.

Penjual Dawet: “Sampeyan kok kurang kerjaan to ?”

Ginting : “Benar sekali, mbak. Teman-teman saya memang semua kurang kerjaan. Misalnya cerita yang kayak gini ini aja dibaca sampai habis!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar