Rabu, 21 Juli 2010

Gunakan Kata Yahudi bagi Bangsa Terkutuk Itu

Pengantar

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه.
أمّا بعد :

Ada fenomena penggunaan nama Negara Yahudi yang dimurkai Allah dengan nama Israel. Kemudian, tidak ada satu orangpun yang menolak penggunaan nama tersebut. Padahal menggunakan nama Israel itu telah merendahkan kemuliaan seorang rasul, yaitu Ya’qub ‘alaihish sholaatu was salam. Allah telah memujinya beserta dua ayah mereka (yang mulia) yaitu Ibrahim dan Ishaq. Itu tertera dalam kitabNya yang mulia:

واذكر عبادنا إبراهيم وإسحاق ويعقوب أولي الأيدي والأبصار. إنا أخلصناهم بخالصة ذكرى الدار. وإنهم عندنا لمن المصطفين الأخيار

“Dan ingatlah (kepada) hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik” (AQ Shod : 45-47).

Kedudukan mulia sebagai Rasul di dalam Islam, lalu bagaimana mungkin dilekatkan nama Israel pada mereka?

Sebaiknya Nama Apa?

Kebanyakan kaum muslimin menggunakan nama itu dalam bentuk kecaman, celaan, atau perasaan apa saja terhadap Negara (Yahudi) itu, karena bangsa tersebut telah melakukan ini dan itu. Namun perlu disadari, kebanyakan umat ini tidak tahu nama apa sebaiknya disematkan kepada bangsa terkutuk itu.

Tidak boleh dan justru malah memuliakan bangsa terkutuk itu bila menggunakan nama Israel. Sebaiknya kaum Muslimin mulai sekarang tidak menggunakan nama Israel untuk disematkan sebagai nama Negara bangsa terkutuk itu. Carilah nama lain yang bisa menghinakan dan sekaligus mengutuk mereka.

Lebih dari itu, negara terkutuk itu telah berbuat makar besar, yaitu menegakkan negara di tengah negeri kaum muslimin dengan atas nama warisan Nabi Ibrahim dengan nama Israel. Bangsa biadab itu telah membuat makar besar dengan menamakan Negara Zionisnya dengan nama Negara Israel.

Nama Israel itu telah meluas dipakai, bukan saja oleh orang awam, bahkan oleh cendikiawan. Mereka menyebutkan Negara Israel dalam tulisan-tulisan mereka di koran, majalah dan pembicaraan, dalam bentuk berita, celaan dan laknat. Semua itu terjadi di tengah kaum muslimin, dan tidak ada yang mengingkari atau membantahnya atas penggunaan nama tersebut.

Nama Yahudi lebih baik digunakan ketimbang nama Israel. Nama Israel itu nama yang mulia, diberikan Allah SWT. Sedangkan nama Yahudi adalah nama yang diberikan Allah SWT (di dalam Al Qur’aan) untuk mencelanya serta melaknat mereka, serta menceritakan kepada kita kemurkaan yang ditimpakanNya kepada mereka.

Nama Yahudi hanya pantas disematkan sebagai “Orang-orang yang kafir dari Bani Israil”. Tidak pantas kata Yahudi disandingkan dengan nama Israel, apalagi disandingkan dengan nama nabi dari bani Israil yang mulia, yakni Nabi Ya’qub putra yang mulia, Ishaq putra yang mulia, Ibrahim Kholilullah ‘alaihimush sholaatu was salaam!

Selain itu, camkanlah bahwa orang Yahudi tidak punya hubungan keagamaan apapun dengan Nabiyullah Israil (Ya’qub ‘alaihis salam) dan tidak pula dengan Ibrahim Kholilullah ‘alaihis sholatu was salam! Mereka tidak punya hak mewarisi kedua nabi tersebut dalam hal keagamaan. Itu kekhususan bagi orang-orang yang beriman.

إن أولى الناس بإبراهيم للذين اتبعوه وهذا النبي والذين آمنوا والله ولي المؤمنين

“Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman” (QS Ali Imron : 68).

Allah Ta’ala juga berfirman bahwa Kholil-Nya Ibrahim berlepas diri dari Yahudi dan Nashrani serta orang-orang musyrikin:

ما كان إبراهيم يهودياً و لا نصرانياً ولكن كان حنيفاً مسلماً وما كان من المشركين

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nashrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik” (QS Ali Imron : 67).

Yahudi itu Musuh Allah dan Kaum Muslimin


Yahudi memang keturunan Ibrahim dan Israil, tetapi Yahudi telah menjadi musuh Allah dan musuh RasulNya, yang berarti musuh Nabi Muhamad Saw, Ibrahim As dan Israil. Mereka yang mulia itu meyakini bahwa tidak mewariskan apapun kepada musuh-musuh mereka dari orang-orang kafir, baik itu Yahudi atau Nashrani atau orang-orang musyrik Arab.

Sesungguhnya manusia yang paling berhak terhadap Ibrahim As dan seluruh nabiyullah itu adalah orang Islam yang beriman dengan mereka, mencintai mereka dan memuliakan mereka, dan beriman dengan apa yang diturunkan kepada mereka dari kitab-kitab dan shohifah. Mereka menganggap itu adalah bagian dari agama mereka, pewaris para nabi, dan manusia yang paling berhak terhadap para nabi!

Bumi Allah SWT hanya diperuntukkan bagi hamba-hambaNya yang beriman kepadaNya dan kepada para rasul yang mulia. Allah Ta’ala berfirman,

ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون

“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai bagi hamba-hambaKu yang saleh” (QS Al Anbiya’ : 105).

Dengan demikian, musuh para nabi tidak berhak menjadi pewaris bumi, terutama Yahudi, di dunia ini dan bagi mereka azab di akhirat yang kekal!

Kaum Muslimin menerima propaganda Yahudi yang mengatakan bahwa mereka adalah pewaris bumi Palestina, dan terus mencari Haikal Nabi Sulaiman, yang mereka sendiri mengkafirkanya serta menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan yang buruk. Mereka adalah orang-orang yang paling memusuhi Nabi Sulaiman dan nabi yang lainnya dari nabi-nabi Bani Israil. Allah Ta’ala berfirman,

أفكلما جاءكم رسول بما لا تهوى أنفسكم استكبرتم ففريقاً كذبتم وفريقاً تقتلون

“Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong diri? Maka, beberapa orang (di antara mereka) yang kamu dustakan dan beberapa orang (yang lainnya) yang kamu bunuh?” (QS Al Baqarah : 87).

Bagaimana bisa sebagian Kaum Muslimin menerima propaganda batil ini?! Lalu menamai mereka dengan Israil dan Negara Israel!

Kaum Muslimin hendaknya tetap berpegang kepada akidah dan manhaj Islam dari Kitab Robb mereka dan sunnah Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama, serta apa-apa yang dahulu Rasul shollallahu ‘alaihi wasallama dan para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dari kalangan tabi’in yang terpilih serta imam-imam petunjuk dan agama Islam. Inilah cara dan sarana paling besar bagi Kaum Muslimin untuk meraih kemenangan atas musuh-musuh mereka dan untuk kemulian serta kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat!

Hendaklah mereka membersihkan diri mereka dari hawa nafsu, bid’ah-bid’ah, fanatisme kepada kebatilan dan ahlinya. Kemudian berusaha dengan sungguh-sungguh mempersiapkan secara materi yaitu berupa persenjataan dengan berbagai bentuknya, beserta berbagai penunjang lainnya, pelatihan militer, sebagaimana Allah dan RasulNya memerintahkan itu.

وأعدوا لهم ما استطعتم من قوة ومن رباط الخيل ترهبون به عدو الله وعدوكم

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu” (QS Al Anfal : 60).

Kekuatan seperti itu (dari semua jenis persenjataan) mencakup semua kekuatan yang membuat musuh takut. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda,

“Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah”.

Memanah itu mencakup segala senjata yang dilemparkan (atau ditembakkan), semua itu wajib dimiliki bisa dengan diproduksi sendiri atau dengan membeli atau dengan cara-cara lainya!

Penutup:
Sekali Lagi, Jangan Gunakan Nama Israel Bagi Bangsa Terkutuk Itu

Penggunaan nama nabi yang mulia ini untuk Negara keji, umat yang dimurkai dan umat pendusta, sebagaimana dikatakan dalam pemberitaan tentang mereka dan dalam mencela mereka: “Israel dan Negara Israil”. Ini menjadi seolah-olah bahasa Islam dan Arab yang luas menjadi sempit? Apakah perbuatan ini membuat Allah atau RasulNya shollallahu ‘alaihi wa sallama ridho? Kalau nabiyullah Israil hidup, apakah ia ridho? Celaan yang mereka tujukan kepada Yahudi dengan memakai nama Nabi Israil itu sudah tepat atau malah menghinakan diri? Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu ia berkata,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ألا تعجبون كيف يصرف الله عني شتم قريش ولعنهم يشتمون مذمماً ويلعنون مذمماً وأنا محمد”

“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, “Tidakkah kalian heran bagaimana Allah mengalihkan dariku celaan Quraisy dan laknat mereka? Mereka mencela dan melaknat orang yang tercela sedangkan aku adalah Muhamad (yang terpuji)?” (HR. Ahmad dan Al Bukhari di Shohihnya (no.3533; dan An Nasai).

Karena itu, mencela mereka dengan memakai nama Israel, itu sama artinya menghinakan nama para Nabiyullah Isrrail. Ingatlah pula bahwa Yahudi itu telah dilaknat Allah, menjadi musuhNya. Jika ada yang mengatakan bahwa penamaan seperti ini ada di dalam kitab Taurah, maka jawabannya adalah:

Itu adalah bagian dari berbagai penyelewengan ahli kitab. Allah menjadi saksi atas mereka yang telah menyelewengkan Al Kitab dengan tangan-tangan mereka, kemudian mereka mengatakan ini adalah dari sisi Allah. Bahkan di dalam Taurah yang telah diselewengkan itu ada tuduhan kufur kepada nabi-nabi Allah serta perbuatan-perbuatan keji yang dituduhkan kepada Nabi Allah itu,. Karena itu, bagaimana mungkin hal tersebut bisa dijadikan sandaran terhadap apa-apa yang terdapat di dalam kitab-kitab mereka?

Mari mulai dari sekarang jangan menggunakan nama Israel bagi negara terkutuk itu. Jangan katakan Zionis Israel, tetapi katakana Zionis Biadab, Zionis bangsa terkutuk, atau Yahudi Zionis laknatullah. Jangan gunakan nama Israel yang membuat mereka menjadi mulia. Kutuklah mereka dalam setiap ada kesempatan. Kutuklah mereka dalam setiap doa di sujud sholatmu.

Kita mohon kepada Allah SWT agar melimpahkan taufikNya untuk seluruh Kaum Muslimin kepada apa-apa yang dicintai dan diridhoiNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar