Kamis, 31 Desember 2009

Ini Sebuah Rahasia




Pengantar

Tatkala Anda telah menikah, maka saatnya Anda menikmati hidup ini dengan penuh syukur. Syukur dan sabar tak mungkin dipisahkan. Bersabar menerima berbagai keanehan yang dilakukan oleh pasangan hidup. Aneh itu baru permulaan, insya Allah setelah paham, justru aneh itu membuat pendewasaan sejati.

Menikahi wanita adalah hal biasa. Tetapi tetap mencintai wanita yang dinikahi adalah hal luar biasa. Tidak mudah, memang, perlu sabar dan mulai memahami karakter pasangannya agar bertahan hingga ajal menjemput, utuh sampai bertemu kembali di Taman Firdaus.

Memang Beda

Lelaki dan perempuan memang beda. Kalau ada konsep yang mengatakan bahwa pria dan wanita sama, harus diberi hak dan kewajiban yang sama, maka konsep itu menyesatkan, jauh dari fitrah dan kodrat masing-masing. Coba simak beberapa perbedaan antara lelaki dan perempuan.

1) Dulu sekali, lelaki berburu dan melindungi, perempuan mengasuh dan menyusui. Mengasuh dan menyusui adalah tugas utama, tidak meninggalkan anaknya kepada pembantu.

2) Pria obyektif, wanita intuitif (menganalisa lewat nada suara dan tatapan mata). Pria merasa kesulitan jika berdusta. Sebab wanita memiliki mesin pendeteksi kebohongan bila dia menatap langsung mata pasangannya.

3) Sudut pandang mata pria sempit, kerucut di retina, dan mata pria kurang lebar, tidak seperti wanita. Wajar jika pria lebih fokus tapi kurang kreatif melihat wacana lain di sekitarnya. Pria sering gagal menemukan sesuatu, seperti menemukan gula yang terletak dengan sangat jelas di antara bumbu-bumbu dapur.

Sudut pandang mata pria sempit. Tatkala melihat wanita lain yang menggoda hasrat, maka kepala pria turut berputar mengikuti arah wanita tersebut. Belum tentu jatuh cinta, melainkan naluriah saja. Jangan khawatir, itu tidak berbahaya selama pria memiliki iman. Namun para bapak diperintahkan untuk menundukkan pandangan matanya.

Bukan berarti wanita tidak pernah melihat pria tampan. Sudut pandang luas melebar (hampir 180 derajat), menyebabkan wanita jarang kepergok memandangi seorang pria tampan. Celakanya ketika belanja mentega di supermarket, seringkali yang terbeli bukan hanya mentega, melainkan hal-hal menarik lainnya.

4) Otak wanita memiliki koneksi antara otak kiri dan kanan sekitar 30% lebih aktif dari pria. Wanita bisa berjalan, bicara, dan pakai lipstik dalam waktu bersamaan sekaligus. Tugas ibu rumah tangga cocoknya bagi wanita, bukan pria. Para bapak tidak akan mampu melakukan beberapa hal sekaligus: masak sambul ngasuh, sambil nyuci, sambil nyapu, sambil ngemil, bahkan sambil ngomel. Pria hanya bisa berkonsentrasi satu pekerjaan pada satu waktu. (Maaf) Pria jarang berbicara ketika sedang bercinta dengan istrinya. mungkin karena terlalu fokus.

5) Wanita suka bicara, pria seperlunya. Dua orang wanita bisa saling menelpon selama 1 jam, padahal mereka berdua baru saja pulang berlibur bersama selama satu minggu. Gosip lebih melekat pada diri wanita dibandingkan pria. Orang Madura bilang, bila beberapa wanita bertemu, tempat itu bisa menjadi pasar.

6) Wanita bicara dengan perasaan – baik positif maupun negatif, dan bahasanya hiperbolik. Jika wanita berkata, “Kau tidak pernah benar-benar mencintaiku, kau hanya mencintaiku ketika engkau menginginkan seks saja!” Maka tenang saja, tak perlu dibantah, sabar saja, tidak hanya Anda yang mengalaminya.

7) Wanita mendengar dengan perasaannya. Jika istri Anda mengajukan pertanyaan pilihan semisal, ”Suamiku, hari ini mau masak sayur asem atau sayur bening?” Jangan asal menjawab seperti, “Terserah kamu saja, deh!” Bisa jadi istri Anda bisa kecewa dengan jawaban “terserah”. Baginya, tidak ada “Sayur Terserah.” Namun jika Anda menjawab, “Sayur asem saja!” maka istri Anda bisa saja ngedumel, “Memang sayur bening bikinanku tidak enak ya... kok milihnya sayur asem melulu!” Padahal 10 kali tawarannya, Anda baru 5 kali memilih sayur asem.

Ketika terjadi penawaran yang mengharuskan si suami memilih, ada baiknya suami mengatakan, “O begitu ya, ada sayur asem dan sayur bening... memangnya kamu sudah nyiapain untuk masak sayur apa?” Jika ia menjawab, “Sayur Bening...!” Maka segeralah Anda memujinya, “Kebetulan saya juga sedang pengen makan sayur bening nih, apalagi sayur bening buatan kamu sangat unik sebab banyak kelebihannya dibandingkan sayur bening yang biasa!” (kalau bukan kelebihan garam, biasanya kelebihan air. Hehehe, tidak ada salahnya nyenengin istri).

8) Biasanya wanita memiliki ambang stres kecil, sedangkan pria cukup besar, terbatas bisa menampung masalah dalam hati dan pikirannya. Sehingga setelah melewati harinya, ia suka curhat pada suaminya di kala malam tiba. Berbahaya jika suami dalam kondisi stres juga, maka suaminya kadang enggan mendengarkan. Istri kalau stres cenderung berbicara dan mencari teman bicara, sedangkan suami kalau stres cenderung diam dan mencari ketenangan.

9) Bagi pria, keahlian, itu yang utama. Bagi wanita, kebersamaan, itu lebih utama. Itu sebabnya jika istrinya bersalah, seorang suami yang baik tidak langsung menghakimi. Ia Suami akan menunjukkan keberpihakannya dan mengatakan, “Mari kita hadapi bersama...”

10) Suami suka dipercaya dan menginginkan seks, sedangkan istri suka diperhatikan. Berikanlah kepercayaan penuh kepada suami Anda, “Saya yakin Kakanda bisa menyelesaikan semua masalah itu..!” Berikan juga perhatian pada istri. “Kanda itu cintaaa banget sama Dinda...” Ucapkanlah minimal seminggu dua kali. Tapi jangan ucapkan terlalu sering (misal setiap jam), dikhawatirkan maknanya jadi kurang mendalam lagi. Jangan ucapkan hanya kalau Anda sedang ada maunya.

Umumnya pria suka seks (istrinya adalah perhiasan terindah), sedangkan wanita suka diperhatikan (begitulah karakter perhiasan). Bagi wanita, seks adalah konsekuensi dari menikah, sedangkan pria berpikir bahwa menikah adalah konsekuensi dari menginginkan seks. Jika wanita lajang menyatakan “Aku mencintaimu!” kepada seorang pria, artinya banyak tafsirannya: “Aku bersedia menikah denganmu,” atau “Aku ingin mengobrol lebih banyak denganmu,” atau “Aku ingin mendapatkan perhatianmu lebih banyak,” atau “Aku ingin dibelikan ini dan itu…” Tetapi jika seorang pria lajang menyatakan “Saya mencintaimu!” kepada seorang wanita yang belum menikah, maka artinya relatif sederhana yaitu “Aku ingin segera berhubungan seks denganmu!”

11) Pria humoris adalah yang pandai melontarkan humor, sedangkan wanita humoris adalah yang tertawa ketika pria melontarkan humor. Itu sebabnya, jika suami melontarkan humor, tolonglah untuk tertawa seikhlas mungkin Jangan pernah katakan "garing amat, sih". Sebab sejujurnya, seorang istri akan terlihat tambah menarik plus menggoda bagi suami jika ia menghargai humor-humor suaminya...

Kesimpulan

Lelaki menginginkan kekuasaan, prestasi, dan seks, sementara perempuan menginginkan hubungan yang harmonis, stabilitas dan cinta dari pasangannya. Kesimpulan lainnya, terserah saja. Mau percaya boleh, tidak percaya juga tidak apa-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar