Jumat, 25 Desember 2009

Pulang

(Rinduku untukmu, ibu)



Menyusuri jejak kerinduan
Membongkar kembali tumpukan kenangan
Tentang susah, gelisah dan resahmu
kau pendam di balik kelembutan wajah
terkadang setakat amarah melimpah lewat serapah
Sebab bagimu anak-anak harus merajut hari-harinya

Makin dekat langkahku makin menyusupkan kenangan
menapaki hari-hari tak menentu
ketika sepiring nasi tak membuatku kenyang
lalu jatahmu kau berikan kepadaku
racun pun rasa madu bila ingat curahan kasihmu itu

Kini aku ada di depan pintu
Menyeruakkan rindu dalam rentang jarak dan waktu
pintu itu terkuak oleh rinduku
kau tergugu menatap dan tersenyum menyambut langkahku
mengejar dan memelukku sepenuh rindumu
ketika itu rasanya segunung hartaku
takkan mampu melunasi pengorbanan dan cintamu padaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar