Senin, 23 November 2009

Menjadi Muslimah

(Berbahagia Menjadi Muslimah)




Kaum feminis bilang betapa susahnya menjadi muslimah. Lihatlah peraturan di bawah ini yang begitu membelenggu:

Auratnya lebih susah dijaga dibandingkan lelaki.
Minta izin suami bila keluar rumah, tidak sebaliknya.
Dalam bersaksi, jumlahnya kurang dibandingkan lelaki.
Menerima waris lebih sedikit daripada lelaki.
Susah payah mengandung dan melahirkan.
Wajib taat kepada suami, sementara suami tak perlu taat kepada istri.
Jatuh talak terletak di tangan suami dan bukan pada isteri.
Pada saatnya, wanita kurang ibadahnya karena haid dan nifas.

Itu sebabnya mereka dengan “niat baik”, katanya, ingin memerdekan perempuan Islam. Namun sesungguhnya bahwa hal sebaliknya (kenyataannya) tidaklah demikian. Coba renungkan hal di bawah ini.

Pertama, benda yang mahal harganya akan dijaga dan disimpan di tempat aman dan baik. Intan permata tidak dibiar berserakan.

Kedua, perempuan perlu taat kepada suami. Tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?

Ketiga, perempuan menerima waris kurang dari lelaki. Tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya. Lelaki menerima waris tetapi ia menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

Keempat, perempuan susah payah mengandung dan melahirkan anak. Tetapi ia setiap saat didoakan oleh seluruh makhluk di muka bumi, termasuk malaikat. Bila ia mati karena melahirkan maka ia mati syahid.

Kelima, di akhirat kelak, seorang lelaki mempertanggungjawabkan 4 (empat) perempuan: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Namun, perempuan justru ia ditanggung oleh 4 (empat) lelaki : Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

Keenam, perempuan Islam boleh memasuki pintu firdaus melalui pintu mana saja yang disukainya, hanya dengan 4 (empat) syarat: Sholat 5 waktu, shaum di bulan Ramadhan, taat kepada suami, dan menjaga kehormatannya.

Ketujuh, lelaki perlu berjihad fisabilillah, sementara perempuan Islam hanya dengan taat kepada suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah SWT, maka ia menerima ganjaran seperti amal orang yang berperang fisabilillah. Ia tidak perlu mengangkat senjata.

Kaum feminis: kalian tidak perlu memperjuangkan kemerdekaan kaum Muslimah. Subhanallah, Allah SWT sedemikian sayangnya kepada perempuan Muslimah. Karena Dia telah membukakan pintu-pintu kemerdekaan bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar