Senin, 09 November 2009

Gaya Hidup

Pengantar

Lifestyle.
Begitulah istilah yang beredar di kalangan masyarakat untuk sebuah gaya hidup: berpakaian, pola makan, trend bentuk rumah, jenis kendaraan, bahkan ke kedalam yang sangat pribadi sekalipun (maaf, mereka bicara tentang bentuk dan merek celana dalam).

Sesungguhnya tanpa sadar, kita telah digiring oleh sebuah skenario kehidupan yang sangat terencana agar umat Islam dengan rela menjauhi pola kehidupan mereka. Barangkali saat ini sudah jarang kedengaran orang melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’aan ba’da maghrib dan shubuh. Manusia Islam lebih suka melihat tayangan televise atau melanjutkan tidurnya selesai sholat shubuh (mudah-mudahan masih sempat sholeh shubuh).

Hari-hari yang Berlalu

Jum’at


Ini hari kemenangan umat Islam. Hari raya kecil. Pagi sekali terlihat bapak serta ibu pegawai negeri melintas di depan rumah. Mereka berseragam olah raga. Hampir semua kantor pemerintah sebelum memulai aktifitas di hari jum'at mereka berolah raga bersama.

Ini pemandangan yang lazim. Lantas kita lihat seorang instruktur senam berpakaian ketat dengan lekuk tubuhnya yang aduhai berada di depan. Tubuhnya menjadi santapan mata bapak serta ibu yang berdiri di belakangnya sambil mengikuti gerakan senam.

Menjelang shalat jum'at, usai berolah raga dan masih merasakan capek dan pegel, mereka berjalan menuju masjid untuk menunaikan shalat jum'at dalam kondisi low bat. Mereka mengambil shaf, shalat sunnah, duduk menunduk lalu tertidur saat khutbah jum'at disampaikan khatib. Dengan demikian, tak satupun nasehat khutbah yang masuk ke dalam pikiran sebagai hikimah hari itu.

Sabtu

Ini hari Sabbath, hari kemenangan umat Yahudi. Kantor libur. Sekolah libur Umat Islam menyambutnya dengan suka cita Menyiapkan aktifitas hari ini dengan jalan-jalan, rekreasi, makan-makan di luar rumah. Remaja muslim senang dengan datangnya hari ini karena ada malam minggu, bertemu pujaan hati, berboncengan, bergandengan tangan, bermesraan. Mereka tidak peduli lagi dengan shalat maghrib dan isya'. Mereka datangi pentas music, nongkrong di kafe dan di keramaian lainnya.


Ahad (Minggu)


Ini hari kemenangan umat Nashrani. Orang Kristen sejak pagi sudH RAPI berpakaian, berangkat ke gereja dengan seluruh anggota keluarga. Umat Islam sedang jalan atau lari pag dengan celana pendek, dan kaos oblong. Di manakah remaja muslimahnya? Mereka belum bangun dan tidak shalat shubuh. Mereka masih ngantuk karena malamnya pulang sangat larut dan masih pula chatting dengan kekasih untuk menumpahkan rasa yang tak tersampaikan.

Itulah daylife umat Islam selama 24 jam, mulai bangun tidur sampai dengan tidur kembali. Di rumah tayangan televise adalah acara yang paling digemari. Mereka mendapatkan informasi tentang gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya makan, gaya bersosialisasi di tengah masyarakat, cara mengadakan pesta pernikahan, gaya berkendaraan, dunia kantor, dunia pendidikan, model jual beli.

Namun yang sangat menyedihkan, hampir seluruh aktifitas mereka itu semakin menjauhi ajaran agama Islam. Tanpa sadar, mereka lebih senang mengikuti kecenderungan jalan agama orang lain.

Orang-orang yang merencanakan semua ini menyadari bahwa umat Islam memang sulit bahkan tidak bisa diajak untuk memasuki agama lain. Oleh karena itu, mereka merencanakan kehancuran umat Islam dan generasinya dengan cara menjauhkan mereka dari ajaran agamanya, menjauhkannya dari masjid, menjauhkannya dari kajian-kajial ilmu Al Qur'an dan As Sunnah, yaitu dengan cara mendekatkan sedekat-dekatnya kepada cara dan kecenderungan yang mereka ciptakan.....

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (Al Qur’aan Al Baqaraah 120).

Penutup

Ada pepatah yang menyebutkan: “Al ‘aadah ila syaiyyi’iin marratan ba’da marrah”
(Kebiasaan yang terus menerus terjadi, berulang-ulang, sampai pelakunya tidak merasakan bahwa mereka sedang dijauhkan dari ajaran agamanya sendiri. Bahkan mereka mengatakan: Ini benar adanya dan sesuai dengan ajaran agama). Astaghfirullah.

Tanpa sadar kita sudah terperangkap ke dalam lifestyle dari Dates, birthday, hura-hura di buffet, standing party, hang out, music and movie, tank top dress, body fit (untuk ditonton bagusnya tubuh lelaki dan wanita), pola rekreasi. Ini adalah gaya hidup yang bukan dari agama Islam.

Inilah ajang mendasar dan penting untuk diketahui dan diperjuangkan untuk dibasmi di tengah kehidupan keluarga, terutama demi anak-anak kita. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa meneguhkan hati kita agar untuk senantiasa berpegang teguh kepada ajaranNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar