(Buat Seorang Sahabat)
Tak terasa waktu sudah dekat
dalam rindu yang pekat
yang rela menapaki jalanan sepi, menemui cintanya
untuk merayakan dan meledakkan warna dunia
Ketika hendak kututup pintu
Justru jendela itu bercahaya
di sana tak ada yang istimewa
yang ada hanya sedikit asa pada rasa
yang menunggu impian jadi kenyataan
Kulihat rindu bergelayut manja
pada tangan kokoh entah milik siapa
Namun aku berupaya menjangkaunya
dengan merangkak, berjalan, pun berlari, tapi tak kunjung kuraih
bahkan mengantarkan aku pada perih tak terkatakan
Ya Allah,
sirnakan keraguan terhadap fajar terang yang pasti datang
hancurkan perasaan jahat dengan cercah kebenaran
Hempaskan semua tipudaya setan
Semua kebencian mengalir indah
bersama kecintaan dan keselarasan
bagai warna pelangi yang penuh
karena kita menginginkannya dalam kenyataan dan keharmonisan
Cinta dan benci sebagai sebuah permainan
Ketaatan adalah kebiasaan
kemaksiatan merupakan kehinaan.
Dapatkah Tuhan sebagai lingkaran pemersatu
Sebagai pengokoh langkah?
Sahabat,
Kulihat marahmu memerah sepekat darah
Namun jangan biarkan kemarahan mengalahkan keramahanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar