Kamis, 07 Januari 2010

Oo, Perempuan




Sungguh,
Perempuan itu susah dimengerti
dibilang cantik dikira menggoda
dibilang jelek di sangka menghina
dibilang lemah dia protes keras (aku superwoman, kok!)
dibilang perkasa dia nangis (apaan, katanya)

Maunya emansipasi
disuruh benerin genteng dia nolak
(sambil ngomel: masa disamakan dengan cowok)
disuruh berdiri di bis malah cemberut
(sambil ngomel: egois amat, nih cowok, tak berperasaan)

Kalau ditanya siapa yang paling ia banggakan
kebanyakan bilang: ibunya,
tapi kenapa lebih bangga jadi wanita karir
padahal ibunya adalah ibu rumah tangga?

Bila kesalahannya diingatkankan, mukanya merah..
bila di ajari, mukanya merah,
bila di sanjung, mukanya merah
jika marah, mukanya merah
kok sama semua? Bingung aku!

Di tanya ya atau tidak, jawabnya diam;
ditanya tidak atau ya, jawabnya diam;
ditanya ya atau ya, jawabnya diam,
ditanya tidak atau tidak, jawabnya diam,
ketika didiamkan, dia malah marah
(Repot juga kalau disuruh jadi dukun yang bisa nebak apa maunya)

Di bilang ceriwis, marah,
dibilang berisik, ngambek,
dibilang banyak mulut, dia tersinggung,
Tapi kalau dibilang supel
duh, dia seneng banget
(padahal sama saja ceriwis, besar ambek dan gampang tersinggung)

Dibilang gemuk, dia tidak senang
(padahal maksud kita: “sehat gitu lho”)
dibilang kurus, malah senang
(padahal maksud kita: "kenapa elo bisa begini?")

Itulah perempuan
Makin kita bingung makin senang dia

(Maaf Kangdie Ray Rigen Mahameru, Catatanmu Kuacak-acak)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar