Selasa, 26 Januari 2010

Nyeri Haid

Sebenarnya rasa nyeri merupakan hal lumrah bersamaan dengan datangnya “tamu bulanan”. Namun,jika mengganggu aktivitas tentu menjadi sinyal jelek dan hari-hari ”menyiksa” pada saat sebelum, saat berlangsung dan sesudahnya.

Rasa sakit diikuti dengan pre menstruasi sindrom (PMS), yaitu kumpulan gejala yang bervariasi, muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum masa haid dimulai dan biasanya berhenti saat haid mulai. Gejala PMS meliputi tingkah laku, seperti gelisah, depresi, sensitif, lekas marah, susah tidur, cepat kelelahan, lemah tubuh, mengidam makanan tertentu dan moody. Keluhan fisik juga dirasakan, seperti payudara terasa sakit (membengkak), perut kembung dan sakit, sakit kepala, sendi, punggung, mual dan muntah, dan pada wajah timbul jerawat.

Menstruasi merupakan peristiwa pendarahan secara periodik dan siklik (bulanan) dari rahim disertai pelepasan selaput lendir rahim (endometrium) melalui vagina pada wanita dewasa. Setiap wanita sehat yang sedang tidak hamil dan belum menopause akan datang menstruasi pada setiap bulan.

Dalam keadaan normal, lamanya haid berkisar antara 3- 7 hari dan rata-rata berulang setiap 28 hari. Keluhan ini merupakan aktifitas ginekologi yang paling umum dan banyak dialami wanita.Kendati tidak diketahui secara pasti penyebabnya, beberapa faktor dapat memengaruhi ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis.

Rasa nyeri merupakan gangguan primer dan atau gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit. Kategori gangguan primer sering dirasakan sebagian besar wanita. Biasanya timbul setelah menstruasi pertama. Keluhan ini hilang ketika umur semakin bertambah tua.

Nyeri haid gangguan sekunder, biasanya terjadi pada wanita berusia lanjut yang sebelumnya tidak mengalami nyeri. Rasa sakit itu berhubungan dengan gangguan ginekologis, seperti endometriosis, sebuah gangguan yang menyerang endometrium yang menyebabkan nyeri saat haid dan kemungkinan membuat masalah saat hamil.

Endometrium adalah lapisan rahim bagian dalam. Saat tidak normal, gumpalan yang seharusnya tumbuh di dalam, lalu tumbuh di sekitar indung telur, rahim atau bagian lain dari rahim. Ini yang disebut endometriosis.

”Endometriosis tidak selalu berbentuk benjolan-benjolan, tapi bisa berupa bintik-bintik kecil seperti titik,” ungkap dokter Spesialis Kedokteran dan Kebidanan dari RS Telogorejo Semarang Dr Hari Tjahjanto SpOG dalam seminar bertajuk ”Tampil Prima Saat Menjalani Pre menstrual Syndrome” di Hotel Ciputra, beberapa waktu lalu.

Namun bila dibiarkan wanita bisa kesulitan untuk mengandung. Sebab, ada kasus endometriosis yang lengket di saluran telur. Ini mampu membuat penyumbatan pada saluran telur dan menyebabkan kemandulan. Penyebab pasti endometriosis sampai saat ini belum diketahui pasti. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti genetik, bentuk saluran telur yang tidak normal, pola makan dan polusi lingkungan.

Bila wanita menderita endomtriosis, segera periksakan ke dokter agar segera mendapatkan pengobatan dini dan tepat dan terhindar dari sulit hamil atau menjalar hingga stadium lanjut. ”Wanita yang mengalami keluhan ini harus rajin memeriksakan diri. Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui penyebab rasa nyeri dan segera dicari solusinya, misalkan dilakukan tindakan operasi,” sebut Hari Cahjanto SpOG..

Langkah awal untuk meredakan nyeri, bisa menggunakan obat-obatan. Selain itu, jalankan pola hidup sehat, seperti olahraga ringan, makan buahbuahan dan sayuran, tidak merokok dan minum kopi. Terapkan pula pola hidup sehat sebagai gaya hidup sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar