Kamis, 14 Januari 2010

Napoleon & Gelombang Bule Masuk Islam




Pengantar

Napoleon Bonaparte. Jendral dan Kaisar Perancis, kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya ada pada urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia yang ditulis oleh Michael H. Hart. Ia berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Perancis sejak Agustus 1793. Seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah diperolehnya itu. Kemegahan dunia ternyata belum memuaskan batinnya. Agama asalnya ternyata tidak membuat Napoleon merasa tenang dan damai. Tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya (ditahun 1821), Napoleon menyatakan ke-Islamannya di hadapan dunia Internasional.

Fenomena yang Menarik

Apa yang membuat Napoleon memilih Islam, bukan Kristen? Berikut penuturannya yang dimuat di majalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.

"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters ?" (Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Lut beserta kedua puterinya?).

"The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea... I say that of all the suns and planets....." (Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan ke dalam laut.... saya katakan, semua matahari dan planet-planet ....").

"Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters" (Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat di dalam agama kita (Kristen). Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa).

"Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans" (Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam).

Akhirnya ia berkata:

"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner" (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping).

Napoleon Bonaparte mengagumi Al Quran, setelah membandingkan dengan Bibel. Ia menemukan bahwa Al Quran jauh berbeda dengan Bibel, dari segi keunggulan, otentikasinya, dan semua cerita yang melatarbelakanginya.

Gelombang Bule Masuk Islam di Inggris

Jonathan Birt putra Lord Birt, dan Emma Clark, cucu perempuan bekas PM Herbert Asquith, hanyalah dua di antara hampir 14.000 elit Britania (Inggris) yang menyatakan diri masuk Islam. Fenomena Ini jarang dipublikasikan, bahwa Islam telah menjadi agama paling diminati dan paling cepat berkembang (the fastest growing religion) di negeri Tony Blair.

Sebuah fenomena orang baru Islam itu, dilaporkan oleh harian Sunday Times (22 Februari 2009) yang mencatat sederetan nama elit Inggris. Ada konglomerat, selebritis, keturunan tokoh establish senior Inggris. Mereka masuk Islam setelah kecewa dengan nilai-nilai Barat yang menjemukan.

Adalah Yahya (sebelumnya bernama Jonathan) Birt, putra Lord Birt – bekas Direktur Jenderal BBC, menyusun data valid tentang fenomena sensitif itu. Ada gelombang orang Kristen masuk Islam yang cukup signifikan. Yahya merujuk pada rincian angka sensus terbaru Inggris. Akhirnya dia menyimpulkan bahwa tak kurang 14.200 warga kulit putih Inggris masuk Islam.

Di hadapan publik dengan keyakinan barunya, Birt menyebutkan alasannya masuk Islam. Dia terinspirasi dengan figur Muslim hitam AS terkenal Malcolm X. Menurut Birt, fenomena di AS sama persis yang terjadi di Inggris: orang-orang Inggris berbondong-bondong masuk Islam.

“Anda perlu figur-figur transisi untuk memaparkan Islam ke dalam kehidupan lokal kita,” ujar Birt. Birt meraih gelar doktor dari Oxford University dengan tesisnya soal kehidupan kaum Muda Muslim Inggris. “Gambaran Islam lewat gerakan politik Islam sangat menarik,” tukasnya mengenai alasan pemilihan objek tesis doktornya.

Sebelumnya Birt menyebutkan tidak memiliki alasan kenapa masuk Islam. “Namun dalam perenungan lebih lama, saya pikir Islam merupakan ajaran lengkap, seimbang, dan integral pada seluruh aspek ajarannya. Kehidupan spiritual orang-orang Islam telah menarik saya untuk masuk Islam,” akunya.

Sementara itu, pekan ini juga seorang tokoh Inggris terkenal masuk Islam. Dia adalah Emma Clark, cucu perempuan bekas PM Inggris, Herbert Asquith. Kakek Emma, PM Herbert Asquith, yang ikut melibatkan Inggris dalam perang dunia pertama mengatakan; “Kita semua adalah satu ras. Saya berharap fenomena ini bukan seperti musim tiba yang kemudian segera berlalu.”

Sunday Time menyebutkan, Emma Clark adalah seorang arsitek taman yang ikut membantu mendesain sebuah taman Islam bagi Prince of Wales, Highgrove, di rumahnya di Gloucestershire. Saat ini Emma juga ikut membantu membuat taman serupa bagi sebuah masjid di Woking, Surrey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar