Kamis, 14 Mei 2009

SEORANG IBU

Engkau menangis, ibu?
suami dan anak-anakmu
sudah kau berikan untuk Allah
berkalang tanah menjadi syuhada

Engkau semakin guncang bahumu, ibu?
suami dan anak-anakmu
apakah sesal bergayut di relung hati
menyesali nasib, menggugat Allah?

Dua puluh dua tahun, dulu
tahun-tahun di Tanah Daulah di kota Madinah
saat akad nikah berlangsung di Masjid Nabawi
ada setitik haru menyelinap
menghempas segunung bahagia menyesak
aku bertekad berjihad
menderaskan anak-anakku lewat rahim ini
selanjutnya, muncrat air susuku, mengalir keringatku
aku menangis ikhlas menjalaninya

Hari itu, ya Rasulullah
dan hari ini, semua telah impas
ada setitik haru di antara sejuta hempasan bahagia

Ya Rasulullah
aku menangis karena bangga
dan amanah Allah itu telah kembali
tak ada lagi sumbangan yang dapat kuberikan untuk agama ini
aku menangis karena Allah
dan aku bertanya:
Adakah kesia-sian yang kemarin dan hari ini?

Ya akhwat
jihadmu kini itu adalah
membawa anak-anakmu
mengemban amanah dan risalah ini
dan mencintai suamimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar