Kamis, 30 April 2009

SULIT TIDUR

Tidur merupakan bagian dari hidup yang diperlukan makhluk ciptaan Allah SWT. Porsi tidur pada manusia bisa sangat bervariasi. Ada orang yang memerlukan jam tidur cukup banyak, tetapi ada juga yang hanya perlu waktu tidur sedikit saja. Makin tua usia seseorang, maka makin pendek inteval waktu tidurnya.

Bayi lebih banyak tidur daripada orang dewasa. Orang usia manula (manusia usia lanjut) tidurnya lebih peka dari gangguan. Mereka ini lebih mudah terbangun, misalnya, karena sedikit berisik. Keadaan ketuaan ini memang sering disalahartikan. Mereka pergi ke dokter untuk mencari pertolongan medis. Padahal, gejala tersebut adalah lumrah, alami dan sesuatu yang faali (normal) menimpa manusia berusia lanjut. Namun memang suatu saat, kita atau orang lain, mengeluh tidak bisa tidur. Badan telah direbahkan, mata dicoba dipejamkan, tetapi belum juga terlena dibuai mimpi. Padahal, malam telah beranjak ke dini hari.

Susah tidur yang dikenal dengan istilah insomnia, bisa menimpa siapa saja, terlebih lagi bila badan terasa sakit, atau sedang menghadapi persoalan yang belum ditemukan jalan keluarnya. Dunia kedokteran mengenal ada beberapa jenis gangguan tidur. Pertama, gangguan tidur somnabulisme, yang ditandai dengan aktifitas berjalan-jalan yang dilakukan seseorang. Orang tersebut memang sedang dalam keadaan tertidur. Awam menyebutnya dengan istilah "tidur ngelindur". Kedua, narkolepsi, yang ditandai dengan perasaan yang tiba-tiba mengantuk yang amat sangat, kemudian tertidur di sembarang tempat walaupun tempat itu tidak layak untuk dipakai tidur. Keadaannya persis sama dengan pemakai narkoba jenis tertentu. Pada orang berusia lanjut, insomnia yang muncul dikenal dengan istilah early morning awakening, yang ditandai dengan terbangun terlalu dini. Mereka bangun jam satu dini hari tanpa bisa tertidur kembali. Biasanya, orang yang mengidap kasus ini dihinggapi sikap emosional. Pada usia manula ini pula, sering terjadi perubahan ritme waktu tidur (inverted sleep rythme). Bahkan, mereka justru tidak tidur malam hari. Umumnya hal ini terjadi karena mereka biasanya menggunakan obat-obat antiinsomnia yang tidak menuruti nasehat dokter.

Sesungguhnya keadaan insomnia ditandai dengan tiga keadaan. Pertama, sulit memulai untuk tidur. Kedua, kalau terbangun, maka ia bangun premature (belum saatnya). Ketiga, dalam keadaan nyenyak terlena, tidurnya sering terinterupsi (suka kagetan).

Namun demikian, perlu difahami bahwa insomnia bukanlah penyakit. Ia adalah gejala-gejala yang ditimbulkan oleh berbagai penyakit, baik fisik maupun mental (kejiwaan). Ia, dalam ukuran normal, bisa biasa-biasa saja, atau penyakitnya justru parah sekali. Namun keadaan apapun penyakitnya, keparahan insomnia tidak ditentukan dari keadaan penyakit seseorang.

Perlu diketahui pula bahwa biang keladi penyebab insomnia yang sebenarnya adalah rasa nyeri pada salah satu bagian tubuh. Atau, muncul perasaan cemas (ansietas) yang berlangsung terus menerus. Namun dalam kenyataannya, kesulitan untuk tidur (initial insomnia) sering disebabkan oleh faktor-faktor emosional. Rasa cemas oleh satu atau berbagai faktor, terlalu memikirkan pekerjaan yang berlarut-larut tidak terpecahkan jalan keluarnya, mengidap rasa bersalah atau merasa berdosa, kesedihan yang mendalam karena merasa gagal dalam hidup, dan berbagai aktifitas emosional lainnya, adalah faktor-faktor yang menyebabkan seseorang susah tidur.

Cara Mudah Menanggulanginya

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar gejala maupun gangguan susah tidur dapat teratasi, antara lain:

1) Lakukanlah gerak badan ala kadarnya pada pagi atau sore hari. Berjalan-jalanlah sejenak setelah makan malam sebelum berangkat tidur. Selain itu, berusahalah sedapat mungkin menghilangkan ketegangan, karena hati yang tenang diperlukan untuk mengatasi faktor susah tidur. Minumlah air putih seteguk dua teguk. Selain itu, cobalah baca Al Quraan atau berdoalah sebelum mata dipejamkan.

2) Jika sulit tidur itu disebabkan oleh rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, maka makanlah obat pengurang rasa sakit (misalnya jenis parasetamol) yang sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

3) Bagi manula, cara terbaik untuk mengatasi bangun terlalu dini adalah dengan meminum segelas air sebelum berangkat untuk tidur. Kemudian berwudlu'lah. Bacalah Al Quraan dan atau berzhikirlah agar perasaan bisa tenang. Bila cepat terjaga juga, tindakan yang paling baik adalah segera melakukan shalat tahajjud. Pasrahkan diri kepada Allah SWT sebagai pencipta dan pelindung kita. Semoga Dia berkenan melepaskan kita dari berbagai macam kesulitan.

"Dan pada sebagian malam, shalat tahajjudlah kamu, sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Rabbmu mengangkat derajatmu ke tempat yang terpuji" (QS Al Israa' 79).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar